Sabtu, 25 Oktober 2014

Karimunjawa...Islands of Paradise (part6-end)

Terdampar di Pulau Karimun, tidak kami sia-siakan. Kami sebenarnya senang terdampar karena ada tambahan waktu liburan, namun kasihan juga teman-teman yang tertinggal di kantor dan harus menghandle tugas-tugas kami lebih lama lagi. We were so sorry, friends!!!

Kami memutuskan untuk melakukan perjalanan darat dan mengeksplor daratan karimunjawa lebih dalam, dan menggunakan mobil pick up untuk mengelilingi pulau!What an adventure!!. Perjalanan pertama adalah makam Sunan Nyamplungan,putra Sunan Muria, penyebar agama islam dipulau ini.
Angkutan mewah kami selama di Karimunjawa


Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju hutan mangrove, yang katanya banyak sekali dihuni nyamuk sehingga kami harus ekstra memakai lotion antinyamuk. Namun ternyata its worthed, hutan mangrove indah sekali.


Setelahnya kami mengunjungi kampung bugis, dengan rumah panggungnya yang indah. Sayangnya laptopku rusak sehingga foto keindahan kampung bugis tidak bisa kutampilkan disini.

Kami juga mengunjungi pulau Kemojan, bagian lain dari kepulauan Karimunjawa yang berpenghuni. Dan ternyata pulau Kemojan masih merupakan satu pulau dengan Pulau Karimun, disini mempunyai area persawahan yang ternyata hanya satu-satunya dikepulauan Karimun ini. 

 Satu-satunya sawah dikepulauan Karimunjawa



Kami singgah disebuah warung untuk menikmati soto ayam dan lontong krubyuk. Dan yang lebih menakjubkan, aku menemukan roti tawar yang tidak pernah aku temui lagi semenjak aku kecil. Wooow, pulau ini rupanya begitu terisolir sehingga makananpun tertinggal jauh dengan di jawa.
                                                                     Kemojan's girls



Setelah makan, kami mampir disebuah pantai untuk bermain air sebentar, kemudian kembali ke Pulau Karimun dan  berkemas untuk pulang kembali ke Bandung. 

 Pantai di Kemojan, batunya mirip kodok??

Kali ini ternyata kami benar-benar harus pulang, karena Kapal Muria sudah terbuka lebar menyambut kedatangan kami, dan berangkat tepat pukul 11 malam.
Goodbye Karimunjawa...The most beautiful island i ever seen, hope ll see u again someday..

Karimunjawa...Islands of Paradise (part5)

Bukankah perjalanan ke Karimunjawa telah berakhir di seri 4?Ternyata tidak. Jika perjalanan menuju ke Pulau Karimun harus ditempuh dengan penuh perjuangan, nampaknya petualangan tidak akan sempurna jika perjalanan pulang berjalan lancar dan tanpa perjuangan.

Hari itu, hari keempat di Pulau Karimun, pagi-pagi kami telah selesai berkemas, sarapan dan menuju ke dermaga keberangkatan. Anehnya, suasana dermaga tampak sangat ramai. Kami melihat loket penjualan ticket belum dibuka, walaupun antrian sudah sangat panjang. Tour guide kamipun nampak sudah mengantri dibarisan kedua.

Beberapa jam berlalu, kondisi makin panas dan pengantri ticket sudah mulai berteriak-teriak karena locket belum dibuka,padahal tour guide kami sudah mengantri sejak pukul 10 malam sebelumnya. Kapal Muria merupakan Kapal rakyat, sehingga tidak berlaku sistem booking, sehingga harus dengan sistem antri ticket dan locket pun baru dibuka sekitar 2 jam sebelum keberangkatan. Kapal Muria ini satu-satunya yang bisa menerjang kondisi cuaca buruk seperti saat itu, sedangkan alternatif lainnya hanya helikopter dengan harga sewa saat itu sekitar 8 juta. 

Kondisi semakin kacau karena ternyata hari itu tidak ada ticket dijual. Entah ada permainan orang dalam atau apa, ternyata kondisi kapal sudah penuh dengan penumpang. Kamipun tidak terima, sehingga nekat menerobos masuk ke Kapal, terjadilah  adu dorong antara petugas Kapal dan penumpang. Geladak pintu  Kapalpun nekat diangkat, walapun ada orang diatasnya, sehingga beberapa orang sempat terjatuh.Kamipun semakin marah. Beberapa tour guide yang kebanyakan mahasiswa berteriak-teriak kepada petugas, bahkan ada yang mengancam akan melaporkan kejadian tersebut ke media massa. Akupun ikut geram, sambil ikut berteriak-teriak meluapkan emosi, aku  dan dua orang teman menduduki tali jangkar kapal sehingga Kapal tidak akan mungkin berangkat. 

Setelah terjadi perdebatan sengit, akhirnya kamipun mengalah setelah petugas mengajak negosiasi.
Kapal yang sudah penuh tidak mungkin terisi lagi, bahkan saat itu kondisi kapal sudah over muatan karena ada tambahan penumpang masuk saat terjadi adu dorong dengan petugas. Akhirnya mereka menjanjikan akan langsung kembali ke Karimun setelah menurunkan muatan di Jepara dan berangkat lagi keesokan harinya pukul sebelas malam.

 Kamipun terima setelah mengantongi ticket ditangan. Untung kita membawa uang lebih, sehingga masih memiliki bekal untuk menyewa hotel dan membeli makanan. Namun agen tour kami nampaknya terlalu baik, mereka menawarkan homestay untuk tempat tinggal kami, dan menyediakan makanan gratis. Aku memilih untuk tinggal dihomestay, menghabiskan sore itu untuk melihat sunset, wisata kuliner di alun-alun (lapangan kecil dengan beberapa penjual makanan tenda atau lesehan) dengan menyantap jajanan Karimunjawa dan bakso ikan ekor kuning. Malamnya kami habiskan dengan bermain kartu diiringi permainan gitar dan gendang para tor guide yang ternyata jago bermusik, dan merencanakan perjalanan kami yang masih tersisa 1 hari. 
We still have 1 more day of adventure!!!
                                               Sunset di dermaga Karimunjawa


Karimunjawa...Islands of Paradise (part4)

Perjalanan hari ketiga, kita menuju pulau-pulau di arah timur. Seperti biasa, untuk persiapan perjalanan,kita memakai live vest dan beberapa teman meminum antimo. Kemudian kita menuju ke pulau tengah untuk bersnorkling lagi. Bagi yang hobby menikmati indahnya bawah laut, karimunjawa merupakan surganya.

Aku kembali lagi turun kelaut, bersnorkling lagi, dan akhirnya kali ini bisa mengabadikan foto di air dengan kamera underwater. Sayangnya aku belum berani melepas live vest, sehingga fotoku tidak sebagus teman-teman lain yang berani menyelam tanpa menggunaka live vest.


Setelah puas snorkling, kami menuju ke pulau cilik. Pulau ini lumayan cantik, walaupun tidak secantik pulau cemara, namun hamparan pasir dan latarbelakang pulau karimunjawa membuat lumayan bagus digunakan untuk latar belakang kegemaran kami untuk gila foto. Kamipun menghabiskan siang untuk beristirahat dan makan siang di pulau ini.


Setelah pulau cilik, kami menuju pulau gosong. Konon, pulau ini hanya ada saat kondisi air surut, jika pasang pulau akan hilang. Untungnya saat itu laut sedang kosong, kita menghabiskan waktu untuk berfoto-foto dan bermain air dipulau 

Pulau gosong menutup petualangan kami di Karimunjawa,kamipun kembali ke Pulau Karimun untuk beristirahat dan berkemas untuk  kembali ke Semarang esok paginya dengan Kapal Muria, dan dilanjutkan perjalanan darat dengan bus menuju ke Bandung.


Karimunjawa...Islands of Paradise (part3)

Setelah melepaskan lelah dengan tidur semalaman di "Hotel", kamipun bersiap untuk melanjutkan petualangan. Pukul 08:00 pagi kami menuju dermaga di Karimunjawa dan seperti biasa, menggunakan angkutan mewah di pulau ini, mobil pick up. Jarak hotel kami ke dermaga lumayan jauh jika ditempuh dengan jalan kaki, kira-kira sekitar 2 km. Dan ternyata, disekitar dermaga, berjejeran hotel-hotel yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan hotel kami, walaupun masih sangat jauh untuk disebut hotel jika dibandingkan dengan hotel-hotel dikota besar.

Didermaga, sudah banyak sekali perahu-perahu untuk mengangkut para wisatawan untuk menikmati keelokan gugusan pulau-pulau kecil Karimunjawa. Untuk rombongan kami, dibagi menjadi 3 buah kapal, dimana 1 kapal kapasitas sekitar 20 orang. Oh ya ,untuk mengunjungi karimunjawa memang lebih baik menggunakan biro tour, karena akomodasi dan transportasi disini lumayan sulit.


Setelah menempuh jarak sekitar 10 menit perjalanan, akhirnya kita sampai ke penangkaran hiu di pulau Menjangan besar. Disini kita bisa berenang bersama hiu-hiu yang lumayan jinak. Jangan bayangkan hiu yang berukuran sama sperti difilm-film, hiu disini masih kecil-kecil, paling besar sepertinya seukuran paha manusia dewasa. Namun sebaiknya yang sedang menstruasi atau mempunyai luka berdarah, sebaiknya tidak turun ikut berenang bersama hiu. Salah seorang teman cowok yang tidak punya luka aja merasa digigit oleh mereka,hehehehe

Setelah menghabiskan waktu sekitar 2 jam bersama hiu, kami melanjutkan perjalanan lagi ke sekitar pulau menjangan kecil untuk snorkeling. Ini pengalaman snorkeling ketigaku setelah di Bali dan Pangandaran. Dan ternyata....terumbu karang dan biota lautnya...bagus bangeeeetttttttttttt!!!Untung sudah lumayan bisa berenang, setidaknya sudah tidak panik mengambang dilaut dengan menggunakan live vest, dan juga sudah nyaman menggunakan snorkelnya. Setelah mengambang dan berputar-putar disekitar perahu dan bertemu ikan ikan cantik yang biasanya hanya kulihat di tv  (aku melihat NEMO juga lho....alias clown fish) akupun naik keperahu karena sudah merasa agak mual. Jangan lupa untuk selalu membawa minyak kayu putih untuk menghangatkan badan. Beberapa teman bahkan meminum antimo untuk menghindari mabuk laut.






Perjalanan selanjutnya adalah ke Pulau Cemara Besar. Konon disebut demikian karena banyak pohon Cemara dipulau tersebut. Saat hampir mendekati pulau, kebanyakan dari kamipun tertegun. Hamparan pemandangan biru tosca perpaduan antara  pasir putih dan air laut dan disorot dengan sinar matahari beradius beberapa ratus meter,sungguh menakjubkan. Pantai ini adalah pantai terindah yang pernah kukunjungi. Tour Guide meminta kami turun dan meninggalkan barang-barang dikapal (namun camera tentu saja tetap kubawa walaupun beberapa teman memilih untuk tidak membawa camera  karena takut rusak karena basah). Karena pantai sangat landai, perahu tidak bisa mendekat ke pulaunya. Jadi kamipun harus berjalan sekitar 500 m untuk menuju pulau. Namun jangan kawatir, air hanya setinggi lutut, dan dengan pemandangan seperti itu perjalanan tidak akan terasa melelahkan karena bagai berjalan di surga.



Kami menikmati hari kami dipulau surga itu. Berenang, berlarian, berjemur, berfoto-foto ria dan akhirnyapun makan siang dengan menu seafood dan sambal yang terasa sangat nikmat. Bagi yang tidak suka seafood, tentunya harus membawa alternatif makanan instan sendiri yang siap makan, karena akan sangat jarang menemukan daging, ayam ataupun telur disini.
Ikan,yuuuuummmmy!!!
Setelah hari menjelang sore, kamipun melanjutkan perjalanan ke Tanjung Gelam untuk melihat sunset. Sore itu kami tidak beruntung karena matahari bersembunyi di balik awan, namun tidak terbersit sesedikitpun kekecewaan karena pemandangan di pulau itu juga sangat indah, dan beberapa teman memilih untuk melanjutkan snorkeling atau sekedar meminum kelapa muda dipinggir pantai (disini ada penjual kelapa muda,pop mie dan gorengan, dan harganyapun sangat murah). Setelah puas, kamipun melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Pulau Karimun,mandi,makan malam dan beristirahat untuk melanjutkan petualangan esok hari.
Tanjung Gelam


Minggu, 22 Juni 2014

Karimunjawa...Islands of Paradise (part2)


Sesampainya di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, kami di jemput oleh beberapa mobil yang disewa oleh Travel agent, menuju salah satu penginapan di Kota Semarang. Di penginapan, para panitia dari travel agent  mengajak berdiskusi mengenai kelanjutan dari trip kita. Mereka menawarkan untuk tetap melanjutkan tour esok harinya, dengan menggunakan route alternatif melalui Pantai Kartini Jepara, menggunakan Kapal Besar (Muria) milik pemerintah . Kapal ini merupakan satu-satunya armada yang tetap beroperasi saat cuaca buruk . Karena tidak ingin perjuangan kami sia-sia, kamipun sepakat tetap melanjutkan perjalanan.

Pukul 4 pagi kita check out dan melanjutkan perjalanan ke Jepara dengan menggunakan bus sewaan. Setelah menempuh perjalanan  selama kurang lebih satu jam, kami menginjakkan kaki di Pantai Kartini. Pelabuhannya kecil dan kotor, jauh berbeda dengan pelabuhan Tanjung Mas. Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya kamipun naik ke Kapal Muria yang ternyata adalah kapal rakyat, berbarengan dengan barang-barang untuk pulau, hewan,mobil, dan juga penduduk lokal. Namanya juga kapal rakyat, kondisinya tentu saja mirip dengan kereta api ekonomi, dipenuhi oleh para penjual makanan keliling, kebanyakan es lilin .Tapi  jangan salah, para  bule pun rupanya juga menggunakan angkutan ini, kemungkinan karena hanya ini satu-satunya armada yang tersedia dicuaca buruk, namun beberapa kemungkinan menggunakan kapal ini karena murah (para backpackers) .

Perjalanan dari Kartini ke Karimunjawa berlangsung selama kurang lebih 7 jam. Di pelabuhan Karimunjawa, kami dijemput oleh angkutan mewah dan nantinya angkutan inilah yang akan mengantarkan kita berkeliling Karimunjawa, yaitu pick up. Menyenangkan sekali, baru kali ini aku naik di belakang pick up sebagai penumpang, karena biasanya penumpang belakang pick up kalo nggak kambing atau ayam, paling juga hasil bumi berupa sayuran atau padi. Jarak tempuh kehotel lumayan dekat, hanya ditempuh sekitar 5 menit dengan pick up.

The hotel


Hotel tempat kita menginap sebenarnya lebih mirip losmen, sudah dilengkapi dengan fasilitas AC,sayangnya listrik hanya menyala jam 5 sore sd 6  jam pagi. Setelah menaruh barang kita langsung menuju pantai Nirwana yang terletak tidak jauh dari hotel. Pantai ini rupanya adalah pantai pribadi, ada sebuah hotel yang lumayan unik  di bibir pantai, bangunannya menyerupai karang, dan ada karang asli juga tepat didepan dan disamping hotel. Pantainya sangat bagus, berupa hamparan pasir putih dan dikelilingi  pohon kelapa disepanjang bibir pantai.  Kamipun menghabiskan sore itu dengan bermain-main dipinggir pantai dan berfoto ria.














  Pantai Nirwana dan Hotel Nirwana, keeksotisan yang ditempuh dengan penuh perjuangan

Minggu, 11 Mei 2014

hottest beach,Karimunjawa (part 1)

Perjalananku ke Karimunjawa sebenarnya sudah sekitar 3 tahun lalu,bahkan foto-fotonya juga sudah hilang karena laptopku rusak. Sedihnyaa...untungnya ada beberapa yang sempat aku posting ke facebook sehingga memorinya tidak hilang sama sekali.

Sebenarnya terlalu sayang jika tidak  ada  catatan tentang perjalanan ke Karimunjawa, karena menurutku Karimunjawa adalah salah satu tempat terindah yang pernah aku kunjungi. Selain itu banyak pengalaman mendebarkan, seru dan sekaligus menyedihkan, karena perjalanan tersebut  merupakan memory terakhir bersama dengan seorang sahabat  yang secara mendadak menghadap yang kuasa beberapa bulan setelah ke Karimunjawa.

Karimun, begitulah sebutan singkat untuk kepulauan Karimunjawa yang terletak di utara Kota Semarang,80 km dari Kab Jepara. Konon disebut Karimun karena dahulu kala,kepulauan tersebut hanya terlihat  "klemun klemun" atau  bahasa jawa dari samar-samar jika dilihat dari Gunung Muria di Jepara. Kepulauan Karimunjawa sendiri terdiri dari 27 pulau, 2 pulau terbesar yang berpenghuni adalah Karimun dan Kemujan, yang walaupun di sebut sebagai 2 pulau namun sebenarnya merupakan 1 pulau yang memanjang.

Untuk menuju ke Karimun bisa ditempuh dengan 3 cara, yaitu menggunakan kapal cepat Kartini dari Semarang (sekitar 4 jam, harga 2 tahun lalu sekitar  Rp 125.000), menyewa helikopter dari Semarang (kemungkinan 1 jam, harga 8 juta) atau dari Jepara menggunakan Kapal Besar Muria (sekitar 5-6 jam, harga sekitar Rp 30.000). Saat ini kabarnya Kapal Kartini melayani keberangkatan dari Jepara juga.
Masjid Semarang, sholat dan makan pagi di disini

Aku berangkat bersama teman-teman kantor menyewa agen tour  untuk menuju Karimun dengan menggunakan Kapal cepat Kartini dari Semarang. Setelah mengagumi Kapal Kartini yang sekilas terlihat seperti kapal pesiar dan narsis berfoto-foto didepannya,pukul 9:00 am tepat kapal berangkat. Ini pertama kalinya aku menggunakan kapal cepat, dan rasanya benar-benar seperti naik kora -kora di dufan. Jauh lebih mengerikan dibandingkan pengalaman naik kapal Umsini balikpapan-makasar-surabaya semasa kuliah. Sebagian besar teman-temanpun mabuk walapun sebelum perjalanan kami sudah meminum antimo. Sialnya lagi sebelah tempat dudukku adalah tempat sampah  yang akhirnya menjadi persinggahan kresek hitam berisi isi muntahan isi perut para penumpang. Mual juga rasanya, namun aku paksakan diri untuk tidak melihat dan berusaha untuk tidur. 



Narsis didepan Kapal Kartini bersama sahabat..RIP sobat, this memories I ll keep forever

Pukul 13:00 speaker di Kapal mulai berbunyi, wah perjalanan kami tepat waktu,pikirku. Kamipun segera bersiap-siap dan membangunkan beberapa teman yang masih tidur, sambil menyiapkan barang bawaan. Namun betapa mengejutkannya karena ternyata pengumunannya berbeda, kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan karena ketinggian ombak yang tidak mungkin dilewati. Whaaaat????????Dengan tubuh lemas antara kekurangan cairan dan membayangkan batal tour ke karimunjawa kami kembali duduk dan melanjutkan perjalanan untuk kembali ke pelabuhan tanjung mas semarang


Kamis, 08 Mei 2014

Driving Course...Yes or No?(part 2)

Setelah gagal total pada kursus mengemudi pertama, aku mencoba untuk mengambil kursus kedua. Seorang teman merekomendasikan sebuah tempat kursus baru, yang terletak di daerah Cimareme, tepatnya depan Alfamart Gadobangkong, dan ternyata slogannya cukup menarik " Kursus Mengemudi Purnama,mengajarkan teknik mengemudi, solusi untuk trauma menyetir". Dan yang lebih menarik lagi, bisa membayar belakangan. Sempat nego ke yang punya kursus merangkap trainer yang ternyata jebolan trainer tempat kursus pertamaku yang membuka usaha sendiri,  untuk kursus menggunakan mobil yang aku punya, orangnya menolak. Untuk kursus menggunakan mobil pribadi, hitungannya privat dan beliau tidak bersedia karena menurut beliau resikonya terlalu tinggi (karena tidak  dobel kopling dan rem). Ya sudah, akhirnya aku ambil satu paket 8 jam kursus seharga IDR 500,000..dan aku bayar DP setengahnya (aku liat dibuku catatan si empunya kursus, bahkan ada yang hanya membayar DP IDR 100,000.)

Di tempat kursus kedua diajarkan beberapa teknik:
1. Kombinasi kopling dan rem : dipakai untuk menjalankan mobil saat awal (hanya ditempat mendatar, bisa juga untuk kemiringan tertentu) dan juga mengendalikan mobil disaat macet. 
2. Kombinasi kopling dan gas : untuk menjalankan mobil di tanjakan, berhenti ditanjakan. Ini yang paling susah sampai kursus selesaipun, aku belum juga bisa.
3. Parkir, maju dan mundur. Namun sayangnya latihan parkirnya bukan ditempat yang sempit.
4. Mengenali kesesuaian gigi dan kecepatan. Diajarkan untuk mengenali jika bunyi mobil sudah aneh (mendengung) berarti gigi kurang tinggi.
5. Berjalan di tanjakan dan jalan berliku.

8 jam kursuspun berlalu,dan sangat berbeda dari tempat kursus pertama, orangnya sangat pintar memanage waktu dan komunikatif, bahkan bisa dijemput ke rumah lho!!! Lalu... apakah aku serta merta bisa menggunakan mobilku sendiri?Tentu saja tidak,hehehehehe. Namun setelah 2 kali kursus, aku tidak tertarik untuk mengambil kursus ketiga. Menurutku, kemampuanku tidak akan cepat bertambah jika hanya menggunakan mobil yang bisa dikendalikan oleh 2 orang. Aku  sudah berusaha untuk merayu bapaknya untuk kursus privat, beliau tetap menolak dan menawarkan temannya dengan tarif IDR 50,000 perjam. Namun, dengan pertimbangan akan lebih nyaman untuk belajar ke orang yang kita kenal baik, aku akhirnya meminta salah seorang teman yang bisa untuk menemani belajar.
 
Temanku membawaku berlatih ke kota baru parahyangan, arenanya biasa dipakai untuk berlatih menyetir karena jalanan sangat lebar dan cenderung sepi. Disinilah aku pertama kalinya mengemudikan mobil pertamaku setelah sekian lama nganggur digarasi rumah. Rasanya...hmmm ternyata lebih nyaman dibandingkan mobil kursus yang pernah kupakai. Sayangnya  mobil terlalu pendek karena berjenis hatchback dan aku pun orangnya lumayan kecil, pandangan depanku sedikit terhalang oleh setir. Latihan pertama 2 jam hanya pengenalan mobil, mencoba berjalan di line yang tetap dan berbelok. Namun kali pertama ini aku belum berani untuk membawa ke jalan raya atau parkir.

Satu minggu kemudian aku berlatih lagi di tempat yang sama, kali ini aku sudah berani untuk membawa dari area kota baru parahyangan ke perumahan permata. Dan saat berbelok menuju perumahan, sempat hilang kendali dan hampir menabrak ojek .Hmmm kacau, memalukan sekali. Kali inipun aku belum berani untuk parkir dirumah karena garasi rumah naik dan sempit.
Belajar ketiga,aku meminta salah seorang driver di tempat kerja untuk berlatih privat. Di sini aku diajarkan pelajaran yang hampir sama dengan tempat kursus kedua, namun dengan memakai mobil sendiri. Kali ketiga inipun aku belum berani untuk parkir sendiri. 

Belajar keempat, dengan orang yang berbeda lagi. Kali ini aku meminta salah seorang teman lain untuk berlatih. Mencoba belajar di tanjakan dan setelah mencoba 3 kali berhasil,hanya saja kondisi lurus dan tanpa ada mobil lain di belakangku.Parkir?Masih belum juga.

Berlatih ke lima kalinya, aku menggunakan driver  yang sama dengan latihan ketiga. Setelah 1 jam berputar-putar di gang sempit perumahan, aku meminta untuk berlatih di jalan raya. Dan akhirnya setelah kelima kalinya, aku baru sukses membawa mobil di jalan raya....dan maceeeeet.Hmmm...lumayan deg-degan. Pulang  kerumah, aku mencoba untuk parkir...dan walaupun masih dipandu akhirnya aku berhasil untuk memarkir mobil kecilku di garasi nan sempit dan menanjak.

Kali keenam belajar, aku mencoba untuk masuk jalan tol (masih didampingi driver). Medan dijalan tol ternyata lebih mudah dibandingkan dengan mengemudi di jalan raya cimareme nan macet, penuh motor, angkot dan sempit. Ada 3 jalur di jalan tol :
1. Jalur paling kiri : jalur lambat untuk kendaraan bermuatan berat dan berjalan lambat.
2. Jalur tengah : kecepatan sedang
3. Jalur kanan : jalur cepat. 
Setelah beberapa lama mencoba jalur tengah, mencoba jalur kanan ternyata...lumayan deg2an. Deru mobil di kiri masih membuat panik, akhirnya aku pindah lagi ke jalur tengah.

Kali ketujuh : aku memberanikan diri untuk membawa mobil ke jalanan sendirian. Namun untuk medan yang cenderung lurus dan tidak memotong jalan  (permata-Rajawali-Kota baru parahyangan-permata). Kali ini sukses, bahkan sudah berhasil memarkir tanpa panduan.

Kali kedelapan : masuk  tol sendirian dan terjebak dikemacetan pasteur dan padalarang (u know bandung di saat sabtu ditanggal muda). Padalarang-pasteur-stasiun bandung-padalarang -permata : 6 jam (dikurangi setengah jam untuk makan sore di bale pare kota baru parahyangan). Rasanya : sport jantung dan akhirnya feeling jetlag, karena pertama kalinya mengendarai mobil selama 6 jam.

Kali kesembilan : membawa mobil service di Honda Pasteur. Dan....karena  tempat service Honda lokasinya menanjak dan berkelok, mobil sempat berhenti di tengah2 jalan masuk,sedangkan dibawah mobil-mobil lain berlalu lalang. Akhirnya aku hand rem dan meminta salah seorang karyawan untuk memarkir diatas, begitupun saat kembali, meminta memarkir dijalan sekalian ^_^

Saat tulisan ini dibuat,kejadian di Honda Pasteur baru sekitar 4 hari berlalu. Selama 4 hari inipun  aku sudah membawa mobil kekantor, tentu saja dengan minta didampingi seorang teman untuk berjaga-jaga karena masih belum terlalu pede. Yang saat ini masih kutakutkan adalah :
1. Menyebrang dan memotong jalan di saat macet
2. Perlu belajar tanjakan lagi...dan lagi dan lagi...

This is my first car...My small white baby B  ^_^ on my garage


That my experience about my driving lesson dan learning. So..kesimpulan about yes or no-nya driving course bagaimana??

Ini adalah yang bisa kusimpulkan :
1. Driving course masih diperlukan dalam proses belajar mobil, apalagi untuk yang samasekali belum pernah belajar mengemudi. Setidaknya dengan kursus mengemudi kita akan mengenal mobil dan menjalankannya, mengenal medan jalan raya dan membantu kita menggunakan indera dan insting. Namun jangan berharap dengan kursus kita akan langsung bisa,apalagi di kota -kota besar yang cenderung berlalu lintas macet (plus banyak pengendara motor dan angkot ngawur).  Menurut aku pribadi  kursus mengemudi dengan sistem dobel rem dan kopling hanya membantu sekitar 5% dalam proses belajar sampai dengan sekedar bisa (prosentase tersebut dibandingkan dengan kemampuanku saat ini yang masih sangat pas2an)
2. Berlatih dengan mobil biasa  (tanpa dobel kopling dan rem: privat ) dan semakin banyaknya jam terbang akan membantu sebesar 45%.
3. Porsi sebesar 50% atau yang terbesar yang sangat membantu adalah mental , keberanian dan jam terbang. 

Menurut salah seorang teman, untuk bisa sampai dengan kategori lumayan membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Aku sendiri tidak pernah menanyakan secara detail..dalam 3 bulan tersebut porsinya berapa jam per hari atau bagaimana?? That what I ll try to know and ll  tell you later...basicly from my own experience that  I ll get, hopely soon.....








 

Kamis, 01 Mei 2014

Driving Course...Yes or No?(part 1)


Dulu tidak pernah terbersit sedikitpun jika  ternyata  mengendarai mobil  itu …….susah sekali . Diperlukan  koordinasi yang bagus antara tangan, kaki, mata dan juga focus yang harus terbagi-bagi ke depan, belakang, samping kanan, samping kiri..belum lagi  feeling yang harus bener-bener pas  karena pada dasarnya membawa mobil  sama halnya seperti berada didalam sebuah  kotak yang berukuran 10 -20 kali dari ukuran tubuh kita dan harus membuatnya berjalan tanpa menyentuh  atau menabrak sesuatu yang bisa membuat kotak kita pecah. Jadi, pengenalan dan pemahaman mengenai perhitungan   posisi  kanan –kiri depan, ujung kanan-kiri belakang mobil sangat-sangat  diperlukan.

                
Sebenarnya saat pertama berniat membeli mobil, selain mencari informasi sebanyak-banyaknya rmengenai type dan merk yang bagus, aku juga mencari informasi mengenai  pilihan antara jenis matic atau manual. Kesimpulan yang dapat aku rangkum  dari berbagai informasi mengenai kelebihan dan kekurangan 2 type mobil tersebut :  

1. Matic : cocok untuk wilayah  perkotaan yang macet, karena pada dasarnya untuk            menjalankannya  hanya  memerlukan rem dan gas (tanpa kopling) . Sedangkan untuk tanjakan, akan lebih banyak mengandalkan rem tangan.   

Manual : cocok untuk dipakai perjalanan jauh ataupun medan yang  naik turun, tenaganya lebih besar dibandingkan dengan type matic, demikian juga akselerasinya.


2. Matic : mudah dipelajari, sesuai untuk pengemudi wanita  yang biasanya memiliki kesulitan      
   untuk mempelajari mobil manual.

   Manual : untuk menjalankannya perlu kombinasi yang sangat pas  antara kopling, gas dan rem 
   yang tepat, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari type mobil seperti ini.

Sebagian besar teman yang sudah bisa mengemudi  menyarankan untuk membeli type matic (karena aku wanita,  dan Bandung merupakan daerah macet ), sedangkan  beberapa teman menyarankan membeli manual karena  lebih flexible. Jika kita bisa mengendari mobil manual, pastinya akan bisa mengendari mobil matic, namun jika sedari awal belajar mengemudi sudah memakai mobil type matic, tidak akan bisa memakai type mobil manual. Awalnya aku memutuskan untuk membeli  yang type matic, namun saat berdiskusi dengan ibu (karena masih single, jadi meminta pertimbangan orangua) , ibuku berkeberatan dengan pertimbangan mobil ibuku di kampong type manual, dan kakak-kakakku  tidak bisa setiap saat mengantar  kemana-mana saat aku mudik, ibuku berharap saat mudik, aku bisa memakai mobil ibuku yang dikampung. Ya sudah, aku mengalah…akhirnya done!!Aku membeli mobil type manual .
Namun ternyata perjalanan yang harus aku tempuh untuk  bisa mengemudikan mobil baruku sangat luar biasa berliku-liku. Dimulai dari kursus mengemudi  pertama didepan Brownies Amanda didaerah Cimindi yang aku ambil bermasalah. Jam kerja di tempatku bekerja adalah  Senin-Jumat jam 7:30 sd 17:00 WIB, namun seringkali pulang terlambat .Sedangkan sebagian besar kursus mobil  hanya sd jam 17:00 WIB, jadi aku mengambil kursus hari sabtu dan minggu, 4x pertemuan @2 jam seharga Rp 600.000,-/paket  bayar lunas diawal . Hari pertama kursus sangat lancar..jam yang aku request  bisa dipenuhi dan  trainernya sangat komunikatif. Pada pertemuan pertama karena aku sama sekali belum mempunyai basic mengemudi, pel 2 jam latihan  pertama lebih pada pengenalan mobil, gas, kopling, gigi, belajar maju,mundur dan pengenalan jalan raya dengan menjalankan mobil didaerah yang ramai. Wooow…latihan pertama langsung dijalan raya???Macet lagi…Hebat donk??Sebenarnya TIDAK!…Mobil untuk kursus mengemudi selalu dilengkapi  dengan kopling dan rem disebelah kiri untuk trainer, jadi walaupun seakan-akan kita menjalankan mobil, lebih banyak dibantu oleh kemudi kopling dan rem trainer di posisi kiri,jadi masih sangat aman.

Hari kedua kursus tidak selancar hari pertama. Jadwal latihanku adalah jam 10:00 WIB.Jam10 tepat aku  sudah duduk manis di tempat duduk ruang tunggu tempat kursus, mobil belum juga datang, dan bahkan mendapatkan info kalo jam latihanku diundur menjadi jam 11:00 WIB dan hanya bisa  1 jam . What???Kenapa tidak menginfokan via telepon, bukannya menurut perjanjian awal jika masing-masing pihak tidak bisa tepat sesuai jadwal latihan diwajibkan menelepon terlebih dahulu?. Walaupun dengan rasa kecewa, akhirnya aku putuskan untuk menunggu. Dan damn…sampai jam 11:30 WIB mobil untuk latihan belum juga datang, sedangkan aku punya janji dengan teman jam 13:00 WIB ,akhirnya aku memutuskan untuk tidak kursus pada hari itu.

Mengambil pelajaran dari kursus hari  kedua yang batal, pada hari kursus ketiga (seminggu setelahnya) aku memilih untuk aktif menelepon menanyakan jadwal pada hari H,sedangkan pihak kursus sama sekali tidak menginfokan apapun sd hari H. Aku akhirnya mendapatkan jadwal pukul 16:00 WIB , jadwal kursus paling akhir dan samasekali tidak bisa digeser  waktu, karena jam yang lainnya sudah penuh. Pukul 16:00 WIB tepat aku sudah duduk manis diruang tunggu dan lagi-lagi mobil kursus belum juga datang. Pukul 16:15 WIB mobil baru datang (sehabis dipakai oleh trainee lainnya) dengan trainer yang berbeda dengan yang aku dapatkan di hari pertama. Dan ternyata trainer yang ini…sangat tidak komunikatif dan tidak membekali teknik sama sekali, aku hanya diminta untuk menjalankan mobil saja tanpa panduan apapun, hanya membetulkan kemudi  disaat aku salah, menginjak rem dan kopling saat aku hampir menabrak sesuatu. Wtf???

Hari kursus keempat (yang harusnya aku sudah lulus karena hanya 4x @2 jam), sesuai info yang diberikan saat aku telepon  (dan lagi-lagi aku mendapatkan jadwal terakhir) jam 16:00 WIB aku sudah duduk manis diruang tunggu. Namun 15 menit kemudian mobil belum datang. 30 menit berlalu belum juga muncul batang hidungnya. Aku protes ke bagian administrasi, dia menelepon pihak trainernya dan diinfokan sedang on the way dan terhambat karena macet. Bahkan sampai dengan jam 17:05 mobil belum juga datang. Akhirnya batas kesabaranku sudah habis, aku protes dan minta berhenti kursus karena system mereka yang tidak professional dan menuntut setengah uang kursus dikembalikan karena hanya 4 dari 8 jam latihan yang aku ambil. Jam 17: 15 mobilpun datang,  dan ternyata sitrainer keceplosan  keterlambatan bukan hanya karena macet, tapi memang karena start awalpun terlambat 1 jam. Whaaattt?Semakin emosi jiwa diriku. Setelah aku mengomel cukup lama dan tidak mempan rayuan mereka untuk selanjutnya membuat jadwal latihanku paling awal, akhirnya mereka jengah dan  bilang ok berhenti  dan akan disampaikan ke bossnya karena uang cash selalu diambil oleh si boss  yang tidak selalu stand by dikantor , dan maksimal 2 hari uang akan dikembalikan . Namun sd 2 hari,3 hari bahkan 1 minggu belum juga ada kabar, akhirnya aku menelepon mereka. Dan, diinfokan boss mereka tidak mau mengembalikan uang. Whatttttttt????Bener-bener tidak professional ini tempat kursus. Dihadapkan pilihan membiarkan mereka  mengambil untung dengan cara yang tidak benar atau mengambil hakku, akhirnya aku putuskan untuk mengambil hak melanjutkan kursus, walaupun aku tau pasti tidak akan efektif. Namun dengan syarat: jadwal aku yang  menentukan. Mereka setuju. Dan sisa 4 jam kursus aku lalui hanya dengan menjalankan mobil  dijalan raya tanpa mendapatkan teknik apapun karena  ternyata trainer tetap ditempat kursus justru yang cuek dan tidak komunikatif itu.  Trainer  yang pertama kali aku temui hanyalah trainer tembakan dan bisa berganti menjadi orang lain juga jika si trainer tetap sedang berhalangan.


Tips mencari tempat kursus Mengemudi:

1.  Carilah info sebanyak-banyaknya mengenai tempat kursus yang akan kamu ambil. Pilih tempat kursus yang benar-benar mengajarkan teknik mengemudi, jika perlu dari awal tanyakan  teknik yang akan diajarkan pada  pertemuan 1 sd 8 jam. Akan lebih baik jika mengambil tempat kursus atas  rekomendasi teman/keluarga yang  pernah mengikutinya. Jika trainer lebih dari satu, cari info mana yang lebih baik dan buat perjanjian dari awal untuk tidak berganti trainer, selain untuk menyiasati  mendapatkan trainer yang lebih baik ,dengan trainer yang sama akan lebih mudah memantau sejauh mana perkembangan  kemampuan kita.

2.  Usahakan untuk membayar DP kursus terlebih dahulu, setelah  2 kali pertemuan terbukti bagus, baru lunasi sisa pembayaran. Sebagian tempat kursus  akan mengutamakan murid baru tanpa mempertimbangkan jadwal yang sudah penuh, hingga akhirnya  jadwal murid  lama akan dikalahkan atau bahkan dibatalkan  dan tidak dipedulikan hanya untuk memancing sebanyak-banyaknya orang baru masuk dan melakukan pelunasan (bener-bener money oriented ). 


That my  first experience of bad driving course…sebenarnya masih ingin menulis lanjutannya  namun apadaya mata sudah benar-benar ingin beristirahat.  Simak liku2 belajar mengemudi selanjutnya pada next  jurnal....

Hope can write soon….

Goodnight  and sleep tight…




Bacpacker to Bali (part 5-The End)



Day 4 : End of the trip


                Setelah semalaman packing dan tidur jam 3 pagi, semangat untuk   bangun pagi tidak juga surut. Hari ini hari terakhir di Bali, dan waktu sangat berharga untuk dinikmati, so  schedule kita hari ini adalah : bermain sepuas-puasnya di pantai Kuta. Sayangnya aku belum  jago renang, jadi belum berani untuk mencoba surfing  atau berenang dipantai, masih takut terbawa ombak. Jadi ya…Cuma main-mainan air dan pasir saja. Namun …jika didekat pantai, walaupun hanya duduk-duduk dipinggir pantai saja sudah serasa disurga dunia.Menikmati deburan ombak, angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah dan rambut, sangat  menyejukkan jiwa. Bahkan melihat surfer-surfer berburu ombak tertinggi…manusia-manusia berbikini dan bertelanjang dada berenang dipantai, pejoging-pejoging dari berbagai ras, anjing-anjing lucu yang dengan setia  mengikuti pemiliknya ..bagaikan melihat  deretan scene-scene hidup dan nyata,jauh  lebih indah dibandingkan dengan melihat scene film Hollywood.

              Namun setiap kisah pasti punya akhir. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Matahari semakin tinggi dan panasnya mulai terik membakar kulitku. Akhirnya kita kembali ke hotel untuk sarapan, mandi, check out dari hotel dan menuju bandara Ngurah Rai untuk terbang menuju ke Bandung. Penerbangan kita pukul 13:00 WITA, dan selama kurang lebih 1 jam, akhirnya kita menginjakkan kaki kembali ke tanah jawa dan kota  Bandung. Goodbye Bali, hope ll see u soon….


Budget & Tips..


Budget selama di Bali (per person)

Ticket pesawat Bandung-Bali PP : IDR 807,000.-

Sewa motor 3 hari (shared berdua) IDR 60,000.-

Bensin selama trip : IDR 30,000,-

Hotel selama 3 hari (shared bertiga) : IDR 348,000,-

Kecak Dance Uluwatu : IDR 70,000.-

Trip ke Penangkaran Penyu : IDR 83,000.-

Airport tax Bandung :IDR 25,000.-

Airport tax Bali : IDR 40,000.-

Makan ,parkir, masuk tempat wisata ,oleh2 untuk kantor  (shared ): IDR  300,000.-

Parkir motor di Bandara Husein selama 3 hari (shared berdua)  : IDR 30,000-

Total : IDR 1,830,000.-…sangat murah bukan????


Tips  Trip ke Bali

1.       Untuk mendapatkan ticket murah, sebaiknya check dulu bulan-bulan yang memiliki rentang harga termurah, bulan-bulan tertentu harga  ticket bisa sangat mahal, kecuali kita merencanakan perjalanan jauh-jauh hari sebelumnya (rentang 6-12 bulan sebelum) . Rentang harga ticket termurah bisa check di www.utiket.com.  

2.       Sewa motor sangat membantu untuk menghemat budget, namun sebagian besar  motor yang disewakan berjenis matic, jadi yang mempunyai kesulitan memakai motor matic  (seperti aku sendiri) lebih baik belajar terlebih dahulu. Medan di Bali sebenarnya tidak terlalu sulit di tempuh, kecuali untuk daerah-daerah pantai uluwatu, jalanan bisa sangat sempit, menanjak dan berkelok.

3.       Usahakan untuk travelling di saat musim kemarau, jika cuaca hujan akan sangat menghambat perjalanan dan susah untuk menikmati  perjalanan. Namun biasanya bulan-bulan tersebut merupakan bulan liburan sekolah sehigga harga ticket pesawat dan hotel akan sangat mahal.

4.       Buat itinerary perjalanan seefektif mungkin dengan melihat  urutan wilayah, sehingga perjalanan akan sangat efisien.

5.       Googling  sebanyak-banyaknya untuk mencari informasi seputar tempat wisata, hotel , ataupun kuliner yang ingin dikunjungi.