Sesampainya di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, kami di jemput oleh beberapa mobil yang disewa oleh Travel agent, menuju salah satu penginapan di Kota Semarang. Di penginapan, para panitia dari travel agent mengajak berdiskusi mengenai kelanjutan dari trip kita. Mereka menawarkan untuk tetap melanjutkan tour esok harinya, dengan menggunakan route alternatif melalui Pantai Kartini Jepara, menggunakan Kapal Besar (Muria) milik pemerintah . Kapal ini merupakan satu-satunya armada yang tetap beroperasi saat cuaca buruk . Karena tidak ingin perjuangan kami sia-sia, kamipun sepakat tetap melanjutkan perjalanan.
Pukul 4 pagi kita check out dan melanjutkan perjalanan ke Jepara dengan menggunakan bus sewaan. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam, kami menginjakkan kaki di Pantai Kartini. Pelabuhannya kecil dan kotor, jauh berbeda dengan pelabuhan Tanjung Mas. Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya kamipun naik ke Kapal Muria yang ternyata adalah kapal rakyat, berbarengan dengan barang-barang untuk pulau, hewan,mobil, dan juga penduduk lokal. Namanya juga kapal rakyat, kondisinya tentu saja mirip dengan kereta api ekonomi, dipenuhi oleh para penjual makanan keliling, kebanyakan es lilin .Tapi jangan salah, para bule pun rupanya juga menggunakan angkutan ini, kemungkinan karena hanya ini satu-satunya armada yang tersedia dicuaca buruk, namun beberapa kemungkinan menggunakan kapal ini karena murah (para backpackers) .
Perjalanan dari Kartini ke Karimunjawa berlangsung selama kurang lebih 7 jam. Di pelabuhan Karimunjawa, kami dijemput oleh angkutan mewah dan nantinya angkutan inilah yang akan mengantarkan kita berkeliling Karimunjawa, yaitu pick up. Menyenangkan sekali, baru kali ini aku naik di belakang pick up sebagai penumpang, karena biasanya penumpang belakang pick up kalo nggak kambing atau ayam, paling juga hasil bumi berupa sayuran atau padi. Jarak tempuh kehotel lumayan dekat, hanya ditempuh sekitar 5 menit dengan pick up.
Hotel tempat kita menginap sebenarnya lebih mirip losmen, sudah dilengkapi dengan fasilitas AC,sayangnya listrik hanya menyala jam 5 sore sd 6 jam pagi. Setelah menaruh barang kita langsung menuju pantai Nirwana yang terletak tidak jauh dari hotel. Pantai ini rupanya adalah pantai pribadi, ada sebuah hotel yang lumayan unik di bibir pantai, bangunannya menyerupai karang, dan ada karang asli juga tepat didepan dan disamping hotel. Pantainya sangat bagus, berupa hamparan pasir putih dan dikelilingi pohon kelapa disepanjang bibir pantai. Kamipun menghabiskan sore itu dengan bermain-main dipinggir pantai dan berfoto ria.
Pantai Nirwana dan Hotel Nirwana, keeksotisan yang ditempuh dengan penuh perjuangan
Pantai Nirwana dan Hotel Nirwana, keeksotisan yang ditempuh dengan penuh perjuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar