Minggu, 11 Mei 2014

hottest beach,Karimunjawa (part 1)

Perjalananku ke Karimunjawa sebenarnya sudah sekitar 3 tahun lalu,bahkan foto-fotonya juga sudah hilang karena laptopku rusak. Sedihnyaa...untungnya ada beberapa yang sempat aku posting ke facebook sehingga memorinya tidak hilang sama sekali.

Sebenarnya terlalu sayang jika tidak  ada  catatan tentang perjalanan ke Karimunjawa, karena menurutku Karimunjawa adalah salah satu tempat terindah yang pernah aku kunjungi. Selain itu banyak pengalaman mendebarkan, seru dan sekaligus menyedihkan, karena perjalanan tersebut  merupakan memory terakhir bersama dengan seorang sahabat  yang secara mendadak menghadap yang kuasa beberapa bulan setelah ke Karimunjawa.

Karimun, begitulah sebutan singkat untuk kepulauan Karimunjawa yang terletak di utara Kota Semarang,80 km dari Kab Jepara. Konon disebut Karimun karena dahulu kala,kepulauan tersebut hanya terlihat  "klemun klemun" atau  bahasa jawa dari samar-samar jika dilihat dari Gunung Muria di Jepara. Kepulauan Karimunjawa sendiri terdiri dari 27 pulau, 2 pulau terbesar yang berpenghuni adalah Karimun dan Kemujan, yang walaupun di sebut sebagai 2 pulau namun sebenarnya merupakan 1 pulau yang memanjang.

Untuk menuju ke Karimun bisa ditempuh dengan 3 cara, yaitu menggunakan kapal cepat Kartini dari Semarang (sekitar 4 jam, harga 2 tahun lalu sekitar  Rp 125.000), menyewa helikopter dari Semarang (kemungkinan 1 jam, harga 8 juta) atau dari Jepara menggunakan Kapal Besar Muria (sekitar 5-6 jam, harga sekitar Rp 30.000). Saat ini kabarnya Kapal Kartini melayani keberangkatan dari Jepara juga.
Masjid Semarang, sholat dan makan pagi di disini

Aku berangkat bersama teman-teman kantor menyewa agen tour  untuk menuju Karimun dengan menggunakan Kapal cepat Kartini dari Semarang. Setelah mengagumi Kapal Kartini yang sekilas terlihat seperti kapal pesiar dan narsis berfoto-foto didepannya,pukul 9:00 am tepat kapal berangkat. Ini pertama kalinya aku menggunakan kapal cepat, dan rasanya benar-benar seperti naik kora -kora di dufan. Jauh lebih mengerikan dibandingkan pengalaman naik kapal Umsini balikpapan-makasar-surabaya semasa kuliah. Sebagian besar teman-temanpun mabuk walapun sebelum perjalanan kami sudah meminum antimo. Sialnya lagi sebelah tempat dudukku adalah tempat sampah  yang akhirnya menjadi persinggahan kresek hitam berisi isi muntahan isi perut para penumpang. Mual juga rasanya, namun aku paksakan diri untuk tidak melihat dan berusaha untuk tidur. 



Narsis didepan Kapal Kartini bersama sahabat..RIP sobat, this memories I ll keep forever

Pukul 13:00 speaker di Kapal mulai berbunyi, wah perjalanan kami tepat waktu,pikirku. Kamipun segera bersiap-siap dan membangunkan beberapa teman yang masih tidur, sambil menyiapkan barang bawaan. Namun betapa mengejutkannya karena ternyata pengumunannya berbeda, kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan karena ketinggian ombak yang tidak mungkin dilewati. Whaaaat????????Dengan tubuh lemas antara kekurangan cairan dan membayangkan batal tour ke karimunjawa kami kembali duduk dan melanjutkan perjalanan untuk kembali ke pelabuhan tanjung mas semarang


Tidak ada komentar: