Kamis, 01 Mei 2014

Backpacker to Bali (part 4)



Day 3.

Plan trip day 3 : pantai kuta, jogger, tanah lot, sanur, pasar sukawati, Krisna pusat oleh-oleh

Hari ini kita memutuskan untuk bangun pagi dan menikmati view pantai kuta. Pantai Kuta hanya sekitar 5 menit ditempuh dengan jalan kaki dari hotel. Pemandangan pantai kuta pagi hari : bule with his/her dog  jogging or take a walk,people swim at the sea,some people surfing and some just enjoying view and play water like us. Setelah 2 jam bermain air, kita kembali ke hotel untuk sarapan, mandi dan bersiap untuk trip jarak jauh.

Jam 9, kita berangkat untuk destinasi kedua,Joger.Hampir 2 jam kita berbelanja , sampai nggak nyadar kalo udah  jam 11, kita segera bergegas menuju tanah lot. Jika dilihat dari google maps jarak tanah lot dari hotel sekitar 23 km (namun dipenunjuk jalan 44 km).. Petunjuk arah menuju tanah lot, jauh lebih informatif  jika dibandingkan petunjuk arah daerah uluwatu,jalannyapun lumayan lebar dan sepi (mungkin karena masih pagi). Namun memasuki wilayah tabanan..jalan yang lalui menjadi lebih kecil,hanya selebar 2 mobil,tapi pemandangan lumayan bagus,hamparan persawahan yang menghijau oleh tanaman padi, menjadi  pengibur sepanjang perjalanan.

 45 menit kemudian, sampailah kita dilokasi tanah lot. Kondisi laut sedang surut, dan diluar dugaan pengunjung sudah memadati  area. Kita hanya berfoto dan menikmati pemandangan disekitar bebatuan.Sayang sekali cuaca sedang tidak bersahabat,baru sekitar 1 jam berfoto-foto ria, hujan deraspun mengguyur. Akhirnya kita memutuskan untuk makan siang sekaligus berteduh di warung persis didepan pantai. Dan lagi-lagi, pramusajinya sama sekali tidak ramah. Namun karena sudah terlanjur  masuk dan kita adalah orang jawa yang segala tindakan lebih  di dasari perasaan tidak enak alias sungkan, kita tetap makan diwarung tersebut. Kita berenam kompak memesan soto ayam dan teh manis, dan rasanya……soto ayamnya tidak enak sama sekali. Mungkin sebagian besar pembeli yang masuk ke warung tersebut hanya dengan satu alasan : tempatnya strategis. 





Satu jam kemudian, hujanpun reda dan kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Namun saat akan mengambil motor salah seorang teman kehilangan kunci motornya.Haeduh…ditempat wisata seperti ini, kemana lagi akan mencari tukang serep kunci. Kita sudah sempat meminta dia tenang unt uk mengingat-ingat lagi kapan terakhir dia memegang kunci, apakah ada kemungkinan tertinggal dimotor (jika tertinggal dimotor akan lebih mudah dicari karena kemungkinan besar ditemukan oleh petugas parkir). Kita sempat berniat menanyakan ke bagian informasi, namun teman kita tersebut kekeuh, bahwa kemungkinan besar jatuh diarea tanah lot (pantai) karena dia bener-bener ingat memain-mainkan kunci  sepanjang berjalan kaki dari parkiran ke pantai. Ya sudah, para cowok memutuskan untuk menyusuri balik area parkiran dan pantai (dapat dibayangkan jika jatuh dipantai, sedangkan kondisi pantai pasti sedang  pasang  karena barusan hujan sangat deras).

Satu jam menunggu tidak ada kabar berita, akupun iseng menanyakan ke bagian informasi. Mereka meminta informasi nomor plat motor, dan ternyata benar..kunci ditemukan oleh petugas masih menggantung diatas motor.Gubrak!!!!Pelajaran sangat berharga, jika kehilangan kunci motor..jangan percaya pada ingatan orang yang sedang panik. Hal pertama yang seharusnya dilakukan adalah menanyakan ke bagian informasi. Jika tidak tertinggal dimotorpun, namun terjatuh, ada kemungkinan ditemukan orang dan diserahkan ke bagian informasi.

Waktu sudah menunjukkan jam  15:00 WIB (akibat hujan dan tragedi kunci), akhirnya kita memutuskan untuk ke pasar sukawati  (dan batal ke pantai sanur). Seperti biasa hanya berbekal GPS. Dan perjalanan dari tanah lot ke pasar sukawati tidak semudah perjalanan dari kuta ke Tanah lot, karena kita mencari jalan tembus  dan bukan lewat Denpasar. Beberapa kali bertanya dan sempat kesasar, pukul  16:30 kita sampai di pasar sukawati. Beberapa pedagang  sudah mulai membereskan dagangan, namun masih banyak juga yang masih buka. Pasar sukawati sangat recommended untuk membeli oleh-oleh. Harganya sangat miriiiiiiiiing. Dress bali, hanya berkisar IDR 20.000 sd 30.000,baju bali sekitar IDR 10000 sd IDR 15000, tergantung keahlian menawar. Aku membeli beberapa lukisan bali, yang hanya dia tawarkan IDR 60,000 namun aku tawar IDR 50000/piece (belum termasuk pigura). Namun kualitas sangat jauh lebih bagus dengan yang pernah aku beli dari Bali juga  via online shop.


                                                          "Bali traditional Market" at my wall
 One of paintings  I bought at Sukawati Market. Not included the frame, cost only IDR 50,000. Size app. 1 x 1,3 m.Good quality canvas

                             

Pulang dari Sukawati, secara tidak sengaja…kita melewati tol denpasar nusadua yang dibangun diatas laut. Dan ternyata, bagus banget…..jauh lebih bagus dibandingkan jembatan suramadu yang hanya berupa jalan lurus. Tol denpasar nusadua ini…jalurnya lebih panjang dan berkelok-kelok. Jalur untuk motor dan mobilpun dibedakan, jalur motor dibawah sedangkan jalur mobil diatas sehingga kita bisa melihat view tiang-tiang penyangga jalan tol yang besar-besar ditengah laut   (kereeen…dibangun orang Indonesia atau sama orang luar ya?). Sayangnya,jalur motor hanya  bisa sampai dengan daerah bandara ngurah rai, sedangkan jalur mobil bisa sd Nusa Dua.

Sesampainya di Hotel, kita langsung mandi dan melanjutkan belanja oleh-oleh di Krisna dan Joger (salah seorang teman pengen balik ke Joger  lagi). Setelah memborong oleh-oleh, kitapun balik ke hotel dan berniat untuk menyusuri daerah legian dengan berjalan kaki saja. Ternyata jalanan legian saat hari minggu, sangat berbeda dengan saat malam minggu, jauuuh lebih sepi. Mungkin, karena sebagian besar pengunjung daerah legian adalah bule? Yang terbiasa untuk rest saat malam senin untuk menyiapkan stamina for Monday. Aneh juga,bukannya mereka ke Bali juga untuk liburan??

Kita memutuskan untuk hanya nongkrong sekedar untuk ngopi…Namun untuk mencari kopi di jalan legian seperti mencari jarum ditusukan jerami. Sebagian besar hanya bar yang hanya menyajikan bir dan minuman-minuman sejenis, bahkan satu-satunya starbuck yang kita temuipun tutup…hadeuhhh!!!. Kita bahkan sempat mampir ke salah satu bar dan menanyakan coffee shop disekitar daerah legian…dan mereka tidak punya rekomendasi. Akhirnya dengan perasaan kecewa jam 23:30 kita balik berjalan ke hotel . Namun ternyata di jalan benesari dekat dengan hotel, kita menemukan sebuah coffee shop. Dan bukan sekedar coffee shop, tapi segarfredo..Italian coffee shop yang  kalo tidak salah  punya beberapa cabang di beberapa Negara. Sayangnya tempatnya bukan dijalan raya dan tidak begitu bersih, dan kita hanya satu-satunya pelanggan. Kopi dan makanannya padahal enak, dan harganya sangat muraaaaaah. Hanya berkisar IDR 10000 SD 30000. Perjalanan hari itupun kita tutup dengan mencicipi secangkir cappuccino hangat dan menikmati jajanan ala Italia. Sedaaaaaaap.

Tidak ada komentar: