Day 3.
Plan trip day 3 : pantai kuta, jogger, tanah lot, sanur,
pasar sukawati, Krisna pusat oleh-oleh
Hari ini kita memutuskan untuk bangun pagi dan menikmati view
pantai kuta. Pantai Kuta hanya sekitar 5 menit ditempuh dengan jalan kaki dari
hotel. Pemandangan pantai kuta pagi hari : bule with his/her dog jogging or take a walk,people swim at the sea,some
people surfing and some just enjoying view and play water like us. Setelah 2
jam bermain air, kita kembali ke hotel untuk sarapan, mandi dan bersiap untuk
trip jarak jauh.
Jam 9, kita berangkat untuk destinasi kedua,Joger.Hampir 2
jam kita berbelanja , sampai nggak nyadar kalo udah jam 11, kita segera bergegas menuju tanah lot.
Jika dilihat dari google maps jarak tanah lot dari hotel sekitar 23 km (namun
dipenunjuk jalan 44 km).. Petunjuk arah menuju tanah lot, jauh lebih informatif jika dibandingkan petunjuk arah daerah
uluwatu,jalannyapun lumayan lebar dan sepi (mungkin karena masih pagi). Namun
memasuki wilayah tabanan..jalan yang lalui menjadi lebih kecil,hanya selebar 2
mobil,tapi pemandangan lumayan bagus,hamparan persawahan yang menghijau oleh
tanaman padi, menjadi pengibur sepanjang
perjalanan.
45 menit kemudian,
sampailah kita dilokasi tanah lot. Kondisi laut sedang surut, dan diluar dugaan
pengunjung sudah memadati area. Kita
hanya berfoto dan menikmati pemandangan disekitar bebatuan.Sayang sekali cuaca
sedang tidak bersahabat,baru sekitar 1 jam berfoto-foto ria, hujan deraspun
mengguyur. Akhirnya kita memutuskan untuk makan siang sekaligus berteduh di
warung persis didepan pantai. Dan lagi-lagi, pramusajinya sama sekali tidak
ramah. Namun karena sudah terlanjur masuk
dan kita adalah orang jawa yang segala tindakan lebih di dasari perasaan tidak enak alias sungkan,
kita tetap makan diwarung tersebut. Kita berenam kompak memesan soto ayam dan teh
manis, dan rasanya……soto ayamnya tidak enak sama sekali. Mungkin sebagian besar
pembeli yang masuk ke warung tersebut hanya dengan satu alasan : tempatnya
strategis.
Satu jam kemudian, hujanpun reda dan kita memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan. Namun saat akan mengambil motor salah seorang teman
kehilangan kunci motornya.Haeduh…ditempat wisata seperti ini, kemana lagi akan
mencari tukang serep kunci. Kita sudah sempat meminta dia tenang unt uk
mengingat-ingat lagi kapan terakhir dia memegang kunci, apakah ada kemungkinan
tertinggal dimotor (jika tertinggal dimotor akan lebih mudah dicari karena
kemungkinan besar ditemukan oleh petugas parkir). Kita sempat berniat
menanyakan ke bagian informasi, namun teman kita tersebut kekeuh, bahwa
kemungkinan besar jatuh diarea tanah lot (pantai) karena dia bener-bener ingat
memain-mainkan kunci sepanjang berjalan
kaki dari parkiran ke pantai. Ya sudah, para cowok memutuskan untuk menyusuri
balik area parkiran dan pantai (dapat dibayangkan jika jatuh dipantai,
sedangkan kondisi pantai pasti sedang
pasang karena barusan hujan
sangat deras).
Satu jam menunggu tidak ada kabar berita, akupun iseng
menanyakan ke bagian informasi. Mereka meminta informasi nomor plat motor, dan
ternyata benar..kunci ditemukan oleh petugas masih menggantung diatas
motor.Gubrak!!!!Pelajaran sangat berharga, jika kehilangan kunci motor..jangan
percaya pada ingatan orang yang sedang panik. Hal pertama yang seharusnya
dilakukan adalah menanyakan ke bagian informasi. Jika tidak tertinggal
dimotorpun, namun terjatuh, ada kemungkinan ditemukan orang dan diserahkan ke
bagian informasi.
Waktu sudah menunjukkan jam
15:00 WIB (akibat hujan dan tragedi kunci), akhirnya kita memutuskan
untuk ke pasar sukawati (dan batal ke
pantai sanur). Seperti biasa hanya berbekal GPS. Dan perjalanan dari tanah lot
ke pasar sukawati tidak semudah perjalanan dari kuta ke Tanah lot, karena kita
mencari jalan tembus dan bukan lewat
Denpasar. Beberapa kali bertanya dan sempat kesasar, pukul 16:30 kita sampai di pasar sukawati. Beberapa
pedagang sudah mulai membereskan
dagangan, namun masih banyak juga yang masih buka. Pasar sukawati sangat recommended
untuk membeli oleh-oleh. Harganya sangat miriiiiiiiiing. Dress bali, hanya
berkisar IDR 20.000 sd 30.000,baju bali sekitar IDR 10000 sd IDR 15000,
tergantung keahlian menawar. Aku membeli beberapa lukisan bali, yang hanya dia
tawarkan IDR 60,000 namun aku tawar IDR 50000/piece (belum termasuk pigura).
Namun kualitas sangat jauh lebih bagus dengan yang pernah aku beli dari Bali
juga via online shop.
"Bali traditional Market" at my wall
One of paintings I bought at Sukawati Market. Not included the frame, cost only IDR 50,000. Size app. 1 x 1,3 m.Good quality canvas
Pulang dari Sukawati, secara tidak sengaja…kita melewati tol
denpasar nusadua yang dibangun diatas laut. Dan ternyata, bagus banget…..jauh
lebih bagus dibandingkan jembatan suramadu yang hanya berupa jalan lurus. Tol
denpasar nusadua ini…jalurnya lebih panjang dan berkelok-kelok. Jalur untuk
motor dan mobilpun dibedakan, jalur motor dibawah sedangkan jalur mobil diatas
sehingga kita bisa melihat view tiang-tiang penyangga jalan tol yang
besar-besar ditengah laut (kereeen…dibangun
orang Indonesia atau sama orang luar ya?). Sayangnya,jalur motor hanya bisa sampai dengan daerah bandara ngurah rai,
sedangkan jalur mobil bisa sd Nusa Dua.
Sesampainya di Hotel, kita langsung mandi dan melanjutkan
belanja oleh-oleh di Krisna dan Joger (salah seorang teman pengen balik ke
Joger lagi). Setelah memborong
oleh-oleh, kitapun balik ke hotel dan berniat untuk menyusuri daerah legian
dengan berjalan kaki saja. Ternyata jalanan legian saat hari minggu, sangat
berbeda dengan saat malam minggu, jauuuh lebih sepi. Mungkin, karena sebagian
besar pengunjung daerah legian adalah bule? Yang terbiasa untuk rest saat malam
senin untuk menyiapkan stamina for Monday. Aneh juga,bukannya mereka ke Bali
juga untuk liburan??
Kita memutuskan untuk hanya nongkrong sekedar untuk ngopi…Namun
untuk mencari kopi di jalan legian seperti mencari jarum ditusukan jerami.
Sebagian besar hanya bar yang hanya menyajikan bir dan minuman-minuman sejenis,
bahkan satu-satunya starbuck yang kita temuipun tutup…hadeuhhh!!!. Kita bahkan
sempat mampir ke salah satu bar dan menanyakan coffee shop disekitar daerah
legian…dan mereka tidak punya rekomendasi. Akhirnya dengan perasaan kecewa jam
23:30 kita balik berjalan ke hotel . Namun ternyata di jalan benesari dekat
dengan hotel, kita menemukan sebuah coffee shop. Dan bukan sekedar coffee shop,
tapi segarfredo..Italian coffee shop yang
kalo tidak salah punya beberapa
cabang di beberapa Negara. Sayangnya tempatnya bukan dijalan raya dan tidak
begitu bersih, dan kita hanya satu-satunya pelanggan. Kopi dan makanannya
padahal enak, dan harganya sangat muraaaaaah. Hanya berkisar IDR 10000 SD
30000. Perjalanan hari itupun kita tutup dengan mencicipi secangkir cappuccino
hangat dan menikmati jajanan ala Italia. Sedaaaaaaap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar