Sabtu, 25 Oktober 2014

Karimunjawa...Islands of Paradise (part5)

Bukankah perjalanan ke Karimunjawa telah berakhir di seri 4?Ternyata tidak. Jika perjalanan menuju ke Pulau Karimun harus ditempuh dengan penuh perjuangan, nampaknya petualangan tidak akan sempurna jika perjalanan pulang berjalan lancar dan tanpa perjuangan.

Hari itu, hari keempat di Pulau Karimun, pagi-pagi kami telah selesai berkemas, sarapan dan menuju ke dermaga keberangkatan. Anehnya, suasana dermaga tampak sangat ramai. Kami melihat loket penjualan ticket belum dibuka, walaupun antrian sudah sangat panjang. Tour guide kamipun nampak sudah mengantri dibarisan kedua.

Beberapa jam berlalu, kondisi makin panas dan pengantri ticket sudah mulai berteriak-teriak karena locket belum dibuka,padahal tour guide kami sudah mengantri sejak pukul 10 malam sebelumnya. Kapal Muria merupakan Kapal rakyat, sehingga tidak berlaku sistem booking, sehingga harus dengan sistem antri ticket dan locket pun baru dibuka sekitar 2 jam sebelum keberangkatan. Kapal Muria ini satu-satunya yang bisa menerjang kondisi cuaca buruk seperti saat itu, sedangkan alternatif lainnya hanya helikopter dengan harga sewa saat itu sekitar 8 juta. 

Kondisi semakin kacau karena ternyata hari itu tidak ada ticket dijual. Entah ada permainan orang dalam atau apa, ternyata kondisi kapal sudah penuh dengan penumpang. Kamipun tidak terima, sehingga nekat menerobos masuk ke Kapal, terjadilah  adu dorong antara petugas Kapal dan penumpang. Geladak pintu  Kapalpun nekat diangkat, walapun ada orang diatasnya, sehingga beberapa orang sempat terjatuh.Kamipun semakin marah. Beberapa tour guide yang kebanyakan mahasiswa berteriak-teriak kepada petugas, bahkan ada yang mengancam akan melaporkan kejadian tersebut ke media massa. Akupun ikut geram, sambil ikut berteriak-teriak meluapkan emosi, aku  dan dua orang teman menduduki tali jangkar kapal sehingga Kapal tidak akan mungkin berangkat. 

Setelah terjadi perdebatan sengit, akhirnya kamipun mengalah setelah petugas mengajak negosiasi.
Kapal yang sudah penuh tidak mungkin terisi lagi, bahkan saat itu kondisi kapal sudah over muatan karena ada tambahan penumpang masuk saat terjadi adu dorong dengan petugas. Akhirnya mereka menjanjikan akan langsung kembali ke Karimun setelah menurunkan muatan di Jepara dan berangkat lagi keesokan harinya pukul sebelas malam.

 Kamipun terima setelah mengantongi ticket ditangan. Untung kita membawa uang lebih, sehingga masih memiliki bekal untuk menyewa hotel dan membeli makanan. Namun agen tour kami nampaknya terlalu baik, mereka menawarkan homestay untuk tempat tinggal kami, dan menyediakan makanan gratis. Aku memilih untuk tinggal dihomestay, menghabiskan sore itu untuk melihat sunset, wisata kuliner di alun-alun (lapangan kecil dengan beberapa penjual makanan tenda atau lesehan) dengan menyantap jajanan Karimunjawa dan bakso ikan ekor kuning. Malamnya kami habiskan dengan bermain kartu diiringi permainan gitar dan gendang para tor guide yang ternyata jago bermusik, dan merencanakan perjalanan kami yang masih tersisa 1 hari. 
We still have 1 more day of adventure!!!
                                               Sunset di dermaga Karimunjawa


Tidak ada komentar: