Minggu, 11 Mei 2014

hottest beach,Karimunjawa (part 1)

Perjalananku ke Karimunjawa sebenarnya sudah sekitar 3 tahun lalu,bahkan foto-fotonya juga sudah hilang karena laptopku rusak. Sedihnyaa...untungnya ada beberapa yang sempat aku posting ke facebook sehingga memorinya tidak hilang sama sekali.

Sebenarnya terlalu sayang jika tidak  ada  catatan tentang perjalanan ke Karimunjawa, karena menurutku Karimunjawa adalah salah satu tempat terindah yang pernah aku kunjungi. Selain itu banyak pengalaman mendebarkan, seru dan sekaligus menyedihkan, karena perjalanan tersebut  merupakan memory terakhir bersama dengan seorang sahabat  yang secara mendadak menghadap yang kuasa beberapa bulan setelah ke Karimunjawa.

Karimun, begitulah sebutan singkat untuk kepulauan Karimunjawa yang terletak di utara Kota Semarang,80 km dari Kab Jepara. Konon disebut Karimun karena dahulu kala,kepulauan tersebut hanya terlihat  "klemun klemun" atau  bahasa jawa dari samar-samar jika dilihat dari Gunung Muria di Jepara. Kepulauan Karimunjawa sendiri terdiri dari 27 pulau, 2 pulau terbesar yang berpenghuni adalah Karimun dan Kemujan, yang walaupun di sebut sebagai 2 pulau namun sebenarnya merupakan 1 pulau yang memanjang.

Untuk menuju ke Karimun bisa ditempuh dengan 3 cara, yaitu menggunakan kapal cepat Kartini dari Semarang (sekitar 4 jam, harga 2 tahun lalu sekitar  Rp 125.000), menyewa helikopter dari Semarang (kemungkinan 1 jam, harga 8 juta) atau dari Jepara menggunakan Kapal Besar Muria (sekitar 5-6 jam, harga sekitar Rp 30.000). Saat ini kabarnya Kapal Kartini melayani keberangkatan dari Jepara juga.
Masjid Semarang, sholat dan makan pagi di disini

Aku berangkat bersama teman-teman kantor menyewa agen tour  untuk menuju Karimun dengan menggunakan Kapal cepat Kartini dari Semarang. Setelah mengagumi Kapal Kartini yang sekilas terlihat seperti kapal pesiar dan narsis berfoto-foto didepannya,pukul 9:00 am tepat kapal berangkat. Ini pertama kalinya aku menggunakan kapal cepat, dan rasanya benar-benar seperti naik kora -kora di dufan. Jauh lebih mengerikan dibandingkan pengalaman naik kapal Umsini balikpapan-makasar-surabaya semasa kuliah. Sebagian besar teman-temanpun mabuk walapun sebelum perjalanan kami sudah meminum antimo. Sialnya lagi sebelah tempat dudukku adalah tempat sampah  yang akhirnya menjadi persinggahan kresek hitam berisi isi muntahan isi perut para penumpang. Mual juga rasanya, namun aku paksakan diri untuk tidak melihat dan berusaha untuk tidur. 



Narsis didepan Kapal Kartini bersama sahabat..RIP sobat, this memories I ll keep forever

Pukul 13:00 speaker di Kapal mulai berbunyi, wah perjalanan kami tepat waktu,pikirku. Kamipun segera bersiap-siap dan membangunkan beberapa teman yang masih tidur, sambil menyiapkan barang bawaan. Namun betapa mengejutkannya karena ternyata pengumunannya berbeda, kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan karena ketinggian ombak yang tidak mungkin dilewati. Whaaaat????????Dengan tubuh lemas antara kekurangan cairan dan membayangkan batal tour ke karimunjawa kami kembali duduk dan melanjutkan perjalanan untuk kembali ke pelabuhan tanjung mas semarang


Kamis, 08 Mei 2014

Driving Course...Yes or No?(part 2)

Setelah gagal total pada kursus mengemudi pertama, aku mencoba untuk mengambil kursus kedua. Seorang teman merekomendasikan sebuah tempat kursus baru, yang terletak di daerah Cimareme, tepatnya depan Alfamart Gadobangkong, dan ternyata slogannya cukup menarik " Kursus Mengemudi Purnama,mengajarkan teknik mengemudi, solusi untuk trauma menyetir". Dan yang lebih menarik lagi, bisa membayar belakangan. Sempat nego ke yang punya kursus merangkap trainer yang ternyata jebolan trainer tempat kursus pertamaku yang membuka usaha sendiri,  untuk kursus menggunakan mobil yang aku punya, orangnya menolak. Untuk kursus menggunakan mobil pribadi, hitungannya privat dan beliau tidak bersedia karena menurut beliau resikonya terlalu tinggi (karena tidak  dobel kopling dan rem). Ya sudah, akhirnya aku ambil satu paket 8 jam kursus seharga IDR 500,000..dan aku bayar DP setengahnya (aku liat dibuku catatan si empunya kursus, bahkan ada yang hanya membayar DP IDR 100,000.)

Di tempat kursus kedua diajarkan beberapa teknik:
1. Kombinasi kopling dan rem : dipakai untuk menjalankan mobil saat awal (hanya ditempat mendatar, bisa juga untuk kemiringan tertentu) dan juga mengendalikan mobil disaat macet. 
2. Kombinasi kopling dan gas : untuk menjalankan mobil di tanjakan, berhenti ditanjakan. Ini yang paling susah sampai kursus selesaipun, aku belum juga bisa.
3. Parkir, maju dan mundur. Namun sayangnya latihan parkirnya bukan ditempat yang sempit.
4. Mengenali kesesuaian gigi dan kecepatan. Diajarkan untuk mengenali jika bunyi mobil sudah aneh (mendengung) berarti gigi kurang tinggi.
5. Berjalan di tanjakan dan jalan berliku.

8 jam kursuspun berlalu,dan sangat berbeda dari tempat kursus pertama, orangnya sangat pintar memanage waktu dan komunikatif, bahkan bisa dijemput ke rumah lho!!! Lalu... apakah aku serta merta bisa menggunakan mobilku sendiri?Tentu saja tidak,hehehehehe. Namun setelah 2 kali kursus, aku tidak tertarik untuk mengambil kursus ketiga. Menurutku, kemampuanku tidak akan cepat bertambah jika hanya menggunakan mobil yang bisa dikendalikan oleh 2 orang. Aku  sudah berusaha untuk merayu bapaknya untuk kursus privat, beliau tetap menolak dan menawarkan temannya dengan tarif IDR 50,000 perjam. Namun, dengan pertimbangan akan lebih nyaman untuk belajar ke orang yang kita kenal baik, aku akhirnya meminta salah seorang teman yang bisa untuk menemani belajar.
 
Temanku membawaku berlatih ke kota baru parahyangan, arenanya biasa dipakai untuk berlatih menyetir karena jalanan sangat lebar dan cenderung sepi. Disinilah aku pertama kalinya mengemudikan mobil pertamaku setelah sekian lama nganggur digarasi rumah. Rasanya...hmmm ternyata lebih nyaman dibandingkan mobil kursus yang pernah kupakai. Sayangnya  mobil terlalu pendek karena berjenis hatchback dan aku pun orangnya lumayan kecil, pandangan depanku sedikit terhalang oleh setir. Latihan pertama 2 jam hanya pengenalan mobil, mencoba berjalan di line yang tetap dan berbelok. Namun kali pertama ini aku belum berani untuk membawa ke jalan raya atau parkir.

Satu minggu kemudian aku berlatih lagi di tempat yang sama, kali ini aku sudah berani untuk membawa dari area kota baru parahyangan ke perumahan permata. Dan saat berbelok menuju perumahan, sempat hilang kendali dan hampir menabrak ojek .Hmmm kacau, memalukan sekali. Kali inipun aku belum berani untuk parkir dirumah karena garasi rumah naik dan sempit.
Belajar ketiga,aku meminta salah seorang driver di tempat kerja untuk berlatih privat. Di sini aku diajarkan pelajaran yang hampir sama dengan tempat kursus kedua, namun dengan memakai mobil sendiri. Kali ketiga inipun aku belum berani untuk parkir sendiri. 

Belajar keempat, dengan orang yang berbeda lagi. Kali ini aku meminta salah seorang teman lain untuk berlatih. Mencoba belajar di tanjakan dan setelah mencoba 3 kali berhasil,hanya saja kondisi lurus dan tanpa ada mobil lain di belakangku.Parkir?Masih belum juga.

Berlatih ke lima kalinya, aku menggunakan driver  yang sama dengan latihan ketiga. Setelah 1 jam berputar-putar di gang sempit perumahan, aku meminta untuk berlatih di jalan raya. Dan akhirnya setelah kelima kalinya, aku baru sukses membawa mobil di jalan raya....dan maceeeeet.Hmmm...lumayan deg-degan. Pulang  kerumah, aku mencoba untuk parkir...dan walaupun masih dipandu akhirnya aku berhasil untuk memarkir mobil kecilku di garasi nan sempit dan menanjak.

Kali keenam belajar, aku mencoba untuk masuk jalan tol (masih didampingi driver). Medan dijalan tol ternyata lebih mudah dibandingkan dengan mengemudi di jalan raya cimareme nan macet, penuh motor, angkot dan sempit. Ada 3 jalur di jalan tol :
1. Jalur paling kiri : jalur lambat untuk kendaraan bermuatan berat dan berjalan lambat.
2. Jalur tengah : kecepatan sedang
3. Jalur kanan : jalur cepat. 
Setelah beberapa lama mencoba jalur tengah, mencoba jalur kanan ternyata...lumayan deg2an. Deru mobil di kiri masih membuat panik, akhirnya aku pindah lagi ke jalur tengah.

Kali ketujuh : aku memberanikan diri untuk membawa mobil ke jalanan sendirian. Namun untuk medan yang cenderung lurus dan tidak memotong jalan  (permata-Rajawali-Kota baru parahyangan-permata). Kali ini sukses, bahkan sudah berhasil memarkir tanpa panduan.

Kali kedelapan : masuk  tol sendirian dan terjebak dikemacetan pasteur dan padalarang (u know bandung di saat sabtu ditanggal muda). Padalarang-pasteur-stasiun bandung-padalarang -permata : 6 jam (dikurangi setengah jam untuk makan sore di bale pare kota baru parahyangan). Rasanya : sport jantung dan akhirnya feeling jetlag, karena pertama kalinya mengendarai mobil selama 6 jam.

Kali kesembilan : membawa mobil service di Honda Pasteur. Dan....karena  tempat service Honda lokasinya menanjak dan berkelok, mobil sempat berhenti di tengah2 jalan masuk,sedangkan dibawah mobil-mobil lain berlalu lalang. Akhirnya aku hand rem dan meminta salah seorang karyawan untuk memarkir diatas, begitupun saat kembali, meminta memarkir dijalan sekalian ^_^

Saat tulisan ini dibuat,kejadian di Honda Pasteur baru sekitar 4 hari berlalu. Selama 4 hari inipun  aku sudah membawa mobil kekantor, tentu saja dengan minta didampingi seorang teman untuk berjaga-jaga karena masih belum terlalu pede. Yang saat ini masih kutakutkan adalah :
1. Menyebrang dan memotong jalan di saat macet
2. Perlu belajar tanjakan lagi...dan lagi dan lagi...

This is my first car...My small white baby B  ^_^ on my garage


That my experience about my driving lesson dan learning. So..kesimpulan about yes or no-nya driving course bagaimana??

Ini adalah yang bisa kusimpulkan :
1. Driving course masih diperlukan dalam proses belajar mobil, apalagi untuk yang samasekali belum pernah belajar mengemudi. Setidaknya dengan kursus mengemudi kita akan mengenal mobil dan menjalankannya, mengenal medan jalan raya dan membantu kita menggunakan indera dan insting. Namun jangan berharap dengan kursus kita akan langsung bisa,apalagi di kota -kota besar yang cenderung berlalu lintas macet (plus banyak pengendara motor dan angkot ngawur).  Menurut aku pribadi  kursus mengemudi dengan sistem dobel rem dan kopling hanya membantu sekitar 5% dalam proses belajar sampai dengan sekedar bisa (prosentase tersebut dibandingkan dengan kemampuanku saat ini yang masih sangat pas2an)
2. Berlatih dengan mobil biasa  (tanpa dobel kopling dan rem: privat ) dan semakin banyaknya jam terbang akan membantu sebesar 45%.
3. Porsi sebesar 50% atau yang terbesar yang sangat membantu adalah mental , keberanian dan jam terbang. 

Menurut salah seorang teman, untuk bisa sampai dengan kategori lumayan membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Aku sendiri tidak pernah menanyakan secara detail..dalam 3 bulan tersebut porsinya berapa jam per hari atau bagaimana?? That what I ll try to know and ll  tell you later...basicly from my own experience that  I ll get, hopely soon.....








 

Kamis, 01 Mei 2014

Driving Course...Yes or No?(part 1)


Dulu tidak pernah terbersit sedikitpun jika  ternyata  mengendarai mobil  itu …….susah sekali . Diperlukan  koordinasi yang bagus antara tangan, kaki, mata dan juga focus yang harus terbagi-bagi ke depan, belakang, samping kanan, samping kiri..belum lagi  feeling yang harus bener-bener pas  karena pada dasarnya membawa mobil  sama halnya seperti berada didalam sebuah  kotak yang berukuran 10 -20 kali dari ukuran tubuh kita dan harus membuatnya berjalan tanpa menyentuh  atau menabrak sesuatu yang bisa membuat kotak kita pecah. Jadi, pengenalan dan pemahaman mengenai perhitungan   posisi  kanan –kiri depan, ujung kanan-kiri belakang mobil sangat-sangat  diperlukan.

                
Sebenarnya saat pertama berniat membeli mobil, selain mencari informasi sebanyak-banyaknya rmengenai type dan merk yang bagus, aku juga mencari informasi mengenai  pilihan antara jenis matic atau manual. Kesimpulan yang dapat aku rangkum  dari berbagai informasi mengenai kelebihan dan kekurangan 2 type mobil tersebut :  

1. Matic : cocok untuk wilayah  perkotaan yang macet, karena pada dasarnya untuk            menjalankannya  hanya  memerlukan rem dan gas (tanpa kopling) . Sedangkan untuk tanjakan, akan lebih banyak mengandalkan rem tangan.   

Manual : cocok untuk dipakai perjalanan jauh ataupun medan yang  naik turun, tenaganya lebih besar dibandingkan dengan type matic, demikian juga akselerasinya.


2. Matic : mudah dipelajari, sesuai untuk pengemudi wanita  yang biasanya memiliki kesulitan      
   untuk mempelajari mobil manual.

   Manual : untuk menjalankannya perlu kombinasi yang sangat pas  antara kopling, gas dan rem 
   yang tepat, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari type mobil seperti ini.

Sebagian besar teman yang sudah bisa mengemudi  menyarankan untuk membeli type matic (karena aku wanita,  dan Bandung merupakan daerah macet ), sedangkan  beberapa teman menyarankan membeli manual karena  lebih flexible. Jika kita bisa mengendari mobil manual, pastinya akan bisa mengendari mobil matic, namun jika sedari awal belajar mengemudi sudah memakai mobil type matic, tidak akan bisa memakai type mobil manual. Awalnya aku memutuskan untuk membeli  yang type matic, namun saat berdiskusi dengan ibu (karena masih single, jadi meminta pertimbangan orangua) , ibuku berkeberatan dengan pertimbangan mobil ibuku di kampong type manual, dan kakak-kakakku  tidak bisa setiap saat mengantar  kemana-mana saat aku mudik, ibuku berharap saat mudik, aku bisa memakai mobil ibuku yang dikampung. Ya sudah, aku mengalah…akhirnya done!!Aku membeli mobil type manual .
Namun ternyata perjalanan yang harus aku tempuh untuk  bisa mengemudikan mobil baruku sangat luar biasa berliku-liku. Dimulai dari kursus mengemudi  pertama didepan Brownies Amanda didaerah Cimindi yang aku ambil bermasalah. Jam kerja di tempatku bekerja adalah  Senin-Jumat jam 7:30 sd 17:00 WIB, namun seringkali pulang terlambat .Sedangkan sebagian besar kursus mobil  hanya sd jam 17:00 WIB, jadi aku mengambil kursus hari sabtu dan minggu, 4x pertemuan @2 jam seharga Rp 600.000,-/paket  bayar lunas diawal . Hari pertama kursus sangat lancar..jam yang aku request  bisa dipenuhi dan  trainernya sangat komunikatif. Pada pertemuan pertama karena aku sama sekali belum mempunyai basic mengemudi, pel 2 jam latihan  pertama lebih pada pengenalan mobil, gas, kopling, gigi, belajar maju,mundur dan pengenalan jalan raya dengan menjalankan mobil didaerah yang ramai. Wooow…latihan pertama langsung dijalan raya???Macet lagi…Hebat donk??Sebenarnya TIDAK!…Mobil untuk kursus mengemudi selalu dilengkapi  dengan kopling dan rem disebelah kiri untuk trainer, jadi walaupun seakan-akan kita menjalankan mobil, lebih banyak dibantu oleh kemudi kopling dan rem trainer di posisi kiri,jadi masih sangat aman.

Hari kedua kursus tidak selancar hari pertama. Jadwal latihanku adalah jam 10:00 WIB.Jam10 tepat aku  sudah duduk manis di tempat duduk ruang tunggu tempat kursus, mobil belum juga datang, dan bahkan mendapatkan info kalo jam latihanku diundur menjadi jam 11:00 WIB dan hanya bisa  1 jam . What???Kenapa tidak menginfokan via telepon, bukannya menurut perjanjian awal jika masing-masing pihak tidak bisa tepat sesuai jadwal latihan diwajibkan menelepon terlebih dahulu?. Walaupun dengan rasa kecewa, akhirnya aku putuskan untuk menunggu. Dan damn…sampai jam 11:30 WIB mobil untuk latihan belum juga datang, sedangkan aku punya janji dengan teman jam 13:00 WIB ,akhirnya aku memutuskan untuk tidak kursus pada hari itu.

Mengambil pelajaran dari kursus hari  kedua yang batal, pada hari kursus ketiga (seminggu setelahnya) aku memilih untuk aktif menelepon menanyakan jadwal pada hari H,sedangkan pihak kursus sama sekali tidak menginfokan apapun sd hari H. Aku akhirnya mendapatkan jadwal pukul 16:00 WIB , jadwal kursus paling akhir dan samasekali tidak bisa digeser  waktu, karena jam yang lainnya sudah penuh. Pukul 16:00 WIB tepat aku sudah duduk manis diruang tunggu dan lagi-lagi mobil kursus belum juga datang. Pukul 16:15 WIB mobil baru datang (sehabis dipakai oleh trainee lainnya) dengan trainer yang berbeda dengan yang aku dapatkan di hari pertama. Dan ternyata trainer yang ini…sangat tidak komunikatif dan tidak membekali teknik sama sekali, aku hanya diminta untuk menjalankan mobil saja tanpa panduan apapun, hanya membetulkan kemudi  disaat aku salah, menginjak rem dan kopling saat aku hampir menabrak sesuatu. Wtf???

Hari kursus keempat (yang harusnya aku sudah lulus karena hanya 4x @2 jam), sesuai info yang diberikan saat aku telepon  (dan lagi-lagi aku mendapatkan jadwal terakhir) jam 16:00 WIB aku sudah duduk manis diruang tunggu. Namun 15 menit kemudian mobil belum datang. 30 menit berlalu belum juga muncul batang hidungnya. Aku protes ke bagian administrasi, dia menelepon pihak trainernya dan diinfokan sedang on the way dan terhambat karena macet. Bahkan sampai dengan jam 17:05 mobil belum juga datang. Akhirnya batas kesabaranku sudah habis, aku protes dan minta berhenti kursus karena system mereka yang tidak professional dan menuntut setengah uang kursus dikembalikan karena hanya 4 dari 8 jam latihan yang aku ambil. Jam 17: 15 mobilpun datang,  dan ternyata sitrainer keceplosan  keterlambatan bukan hanya karena macet, tapi memang karena start awalpun terlambat 1 jam. Whaaattt?Semakin emosi jiwa diriku. Setelah aku mengomel cukup lama dan tidak mempan rayuan mereka untuk selanjutnya membuat jadwal latihanku paling awal, akhirnya mereka jengah dan  bilang ok berhenti  dan akan disampaikan ke bossnya karena uang cash selalu diambil oleh si boss  yang tidak selalu stand by dikantor , dan maksimal 2 hari uang akan dikembalikan . Namun sd 2 hari,3 hari bahkan 1 minggu belum juga ada kabar, akhirnya aku menelepon mereka. Dan, diinfokan boss mereka tidak mau mengembalikan uang. Whatttttttt????Bener-bener tidak professional ini tempat kursus. Dihadapkan pilihan membiarkan mereka  mengambil untung dengan cara yang tidak benar atau mengambil hakku, akhirnya aku putuskan untuk mengambil hak melanjutkan kursus, walaupun aku tau pasti tidak akan efektif. Namun dengan syarat: jadwal aku yang  menentukan. Mereka setuju. Dan sisa 4 jam kursus aku lalui hanya dengan menjalankan mobil  dijalan raya tanpa mendapatkan teknik apapun karena  ternyata trainer tetap ditempat kursus justru yang cuek dan tidak komunikatif itu.  Trainer  yang pertama kali aku temui hanyalah trainer tembakan dan bisa berganti menjadi orang lain juga jika si trainer tetap sedang berhalangan.


Tips mencari tempat kursus Mengemudi:

1.  Carilah info sebanyak-banyaknya mengenai tempat kursus yang akan kamu ambil. Pilih tempat kursus yang benar-benar mengajarkan teknik mengemudi, jika perlu dari awal tanyakan  teknik yang akan diajarkan pada  pertemuan 1 sd 8 jam. Akan lebih baik jika mengambil tempat kursus atas  rekomendasi teman/keluarga yang  pernah mengikutinya. Jika trainer lebih dari satu, cari info mana yang lebih baik dan buat perjanjian dari awal untuk tidak berganti trainer, selain untuk menyiasati  mendapatkan trainer yang lebih baik ,dengan trainer yang sama akan lebih mudah memantau sejauh mana perkembangan  kemampuan kita.

2.  Usahakan untuk membayar DP kursus terlebih dahulu, setelah  2 kali pertemuan terbukti bagus, baru lunasi sisa pembayaran. Sebagian tempat kursus  akan mengutamakan murid baru tanpa mempertimbangkan jadwal yang sudah penuh, hingga akhirnya  jadwal murid  lama akan dikalahkan atau bahkan dibatalkan  dan tidak dipedulikan hanya untuk memancing sebanyak-banyaknya orang baru masuk dan melakukan pelunasan (bener-bener money oriented ). 


That my  first experience of bad driving course…sebenarnya masih ingin menulis lanjutannya  namun apadaya mata sudah benar-benar ingin beristirahat.  Simak liku2 belajar mengemudi selanjutnya pada next  jurnal....

Hope can write soon….

Goodnight  and sleep tight…




Bacpacker to Bali (part 5-The End)



Day 4 : End of the trip


                Setelah semalaman packing dan tidur jam 3 pagi, semangat untuk   bangun pagi tidak juga surut. Hari ini hari terakhir di Bali, dan waktu sangat berharga untuk dinikmati, so  schedule kita hari ini adalah : bermain sepuas-puasnya di pantai Kuta. Sayangnya aku belum  jago renang, jadi belum berani untuk mencoba surfing  atau berenang dipantai, masih takut terbawa ombak. Jadi ya…Cuma main-mainan air dan pasir saja. Namun …jika didekat pantai, walaupun hanya duduk-duduk dipinggir pantai saja sudah serasa disurga dunia.Menikmati deburan ombak, angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah dan rambut, sangat  menyejukkan jiwa. Bahkan melihat surfer-surfer berburu ombak tertinggi…manusia-manusia berbikini dan bertelanjang dada berenang dipantai, pejoging-pejoging dari berbagai ras, anjing-anjing lucu yang dengan setia  mengikuti pemiliknya ..bagaikan melihat  deretan scene-scene hidup dan nyata,jauh  lebih indah dibandingkan dengan melihat scene film Hollywood.

              Namun setiap kisah pasti punya akhir. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Matahari semakin tinggi dan panasnya mulai terik membakar kulitku. Akhirnya kita kembali ke hotel untuk sarapan, mandi, check out dari hotel dan menuju bandara Ngurah Rai untuk terbang menuju ke Bandung. Penerbangan kita pukul 13:00 WITA, dan selama kurang lebih 1 jam, akhirnya kita menginjakkan kaki kembali ke tanah jawa dan kota  Bandung. Goodbye Bali, hope ll see u soon….


Budget & Tips..


Budget selama di Bali (per person)

Ticket pesawat Bandung-Bali PP : IDR 807,000.-

Sewa motor 3 hari (shared berdua) IDR 60,000.-

Bensin selama trip : IDR 30,000,-

Hotel selama 3 hari (shared bertiga) : IDR 348,000,-

Kecak Dance Uluwatu : IDR 70,000.-

Trip ke Penangkaran Penyu : IDR 83,000.-

Airport tax Bandung :IDR 25,000.-

Airport tax Bali : IDR 40,000.-

Makan ,parkir, masuk tempat wisata ,oleh2 untuk kantor  (shared ): IDR  300,000.-

Parkir motor di Bandara Husein selama 3 hari (shared berdua)  : IDR 30,000-

Total : IDR 1,830,000.-…sangat murah bukan????


Tips  Trip ke Bali

1.       Untuk mendapatkan ticket murah, sebaiknya check dulu bulan-bulan yang memiliki rentang harga termurah, bulan-bulan tertentu harga  ticket bisa sangat mahal, kecuali kita merencanakan perjalanan jauh-jauh hari sebelumnya (rentang 6-12 bulan sebelum) . Rentang harga ticket termurah bisa check di www.utiket.com.  

2.       Sewa motor sangat membantu untuk menghemat budget, namun sebagian besar  motor yang disewakan berjenis matic, jadi yang mempunyai kesulitan memakai motor matic  (seperti aku sendiri) lebih baik belajar terlebih dahulu. Medan di Bali sebenarnya tidak terlalu sulit di tempuh, kecuali untuk daerah-daerah pantai uluwatu, jalanan bisa sangat sempit, menanjak dan berkelok.

3.       Usahakan untuk travelling di saat musim kemarau, jika cuaca hujan akan sangat menghambat perjalanan dan susah untuk menikmati  perjalanan. Namun biasanya bulan-bulan tersebut merupakan bulan liburan sekolah sehigga harga ticket pesawat dan hotel akan sangat mahal.

4.       Buat itinerary perjalanan seefektif mungkin dengan melihat  urutan wilayah, sehingga perjalanan akan sangat efisien.

5.       Googling  sebanyak-banyaknya untuk mencari informasi seputar tempat wisata, hotel , ataupun kuliner yang ingin dikunjungi.


Backpacker to Bali (part 4)



Day 3.

Plan trip day 3 : pantai kuta, jogger, tanah lot, sanur, pasar sukawati, Krisna pusat oleh-oleh

Hari ini kita memutuskan untuk bangun pagi dan menikmati view pantai kuta. Pantai Kuta hanya sekitar 5 menit ditempuh dengan jalan kaki dari hotel. Pemandangan pantai kuta pagi hari : bule with his/her dog  jogging or take a walk,people swim at the sea,some people surfing and some just enjoying view and play water like us. Setelah 2 jam bermain air, kita kembali ke hotel untuk sarapan, mandi dan bersiap untuk trip jarak jauh.

Jam 9, kita berangkat untuk destinasi kedua,Joger.Hampir 2 jam kita berbelanja , sampai nggak nyadar kalo udah  jam 11, kita segera bergegas menuju tanah lot. Jika dilihat dari google maps jarak tanah lot dari hotel sekitar 23 km (namun dipenunjuk jalan 44 km).. Petunjuk arah menuju tanah lot, jauh lebih informatif  jika dibandingkan petunjuk arah daerah uluwatu,jalannyapun lumayan lebar dan sepi (mungkin karena masih pagi). Namun memasuki wilayah tabanan..jalan yang lalui menjadi lebih kecil,hanya selebar 2 mobil,tapi pemandangan lumayan bagus,hamparan persawahan yang menghijau oleh tanaman padi, menjadi  pengibur sepanjang perjalanan.

 45 menit kemudian, sampailah kita dilokasi tanah lot. Kondisi laut sedang surut, dan diluar dugaan pengunjung sudah memadati  area. Kita hanya berfoto dan menikmati pemandangan disekitar bebatuan.Sayang sekali cuaca sedang tidak bersahabat,baru sekitar 1 jam berfoto-foto ria, hujan deraspun mengguyur. Akhirnya kita memutuskan untuk makan siang sekaligus berteduh di warung persis didepan pantai. Dan lagi-lagi, pramusajinya sama sekali tidak ramah. Namun karena sudah terlanjur  masuk dan kita adalah orang jawa yang segala tindakan lebih  di dasari perasaan tidak enak alias sungkan, kita tetap makan diwarung tersebut. Kita berenam kompak memesan soto ayam dan teh manis, dan rasanya……soto ayamnya tidak enak sama sekali. Mungkin sebagian besar pembeli yang masuk ke warung tersebut hanya dengan satu alasan : tempatnya strategis. 





Satu jam kemudian, hujanpun reda dan kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Namun saat akan mengambil motor salah seorang teman kehilangan kunci motornya.Haeduh…ditempat wisata seperti ini, kemana lagi akan mencari tukang serep kunci. Kita sudah sempat meminta dia tenang unt uk mengingat-ingat lagi kapan terakhir dia memegang kunci, apakah ada kemungkinan tertinggal dimotor (jika tertinggal dimotor akan lebih mudah dicari karena kemungkinan besar ditemukan oleh petugas parkir). Kita sempat berniat menanyakan ke bagian informasi, namun teman kita tersebut kekeuh, bahwa kemungkinan besar jatuh diarea tanah lot (pantai) karena dia bener-bener ingat memain-mainkan kunci  sepanjang berjalan kaki dari parkiran ke pantai. Ya sudah, para cowok memutuskan untuk menyusuri balik area parkiran dan pantai (dapat dibayangkan jika jatuh dipantai, sedangkan kondisi pantai pasti sedang  pasang  karena barusan hujan sangat deras).

Satu jam menunggu tidak ada kabar berita, akupun iseng menanyakan ke bagian informasi. Mereka meminta informasi nomor plat motor, dan ternyata benar..kunci ditemukan oleh petugas masih menggantung diatas motor.Gubrak!!!!Pelajaran sangat berharga, jika kehilangan kunci motor..jangan percaya pada ingatan orang yang sedang panik. Hal pertama yang seharusnya dilakukan adalah menanyakan ke bagian informasi. Jika tidak tertinggal dimotorpun, namun terjatuh, ada kemungkinan ditemukan orang dan diserahkan ke bagian informasi.

Waktu sudah menunjukkan jam  15:00 WIB (akibat hujan dan tragedi kunci), akhirnya kita memutuskan untuk ke pasar sukawati  (dan batal ke pantai sanur). Seperti biasa hanya berbekal GPS. Dan perjalanan dari tanah lot ke pasar sukawati tidak semudah perjalanan dari kuta ke Tanah lot, karena kita mencari jalan tembus  dan bukan lewat Denpasar. Beberapa kali bertanya dan sempat kesasar, pukul  16:30 kita sampai di pasar sukawati. Beberapa pedagang  sudah mulai membereskan dagangan, namun masih banyak juga yang masih buka. Pasar sukawati sangat recommended untuk membeli oleh-oleh. Harganya sangat miriiiiiiiiing. Dress bali, hanya berkisar IDR 20.000 sd 30.000,baju bali sekitar IDR 10000 sd IDR 15000, tergantung keahlian menawar. Aku membeli beberapa lukisan bali, yang hanya dia tawarkan IDR 60,000 namun aku tawar IDR 50000/piece (belum termasuk pigura). Namun kualitas sangat jauh lebih bagus dengan yang pernah aku beli dari Bali juga  via online shop.


                                                          "Bali traditional Market" at my wall
 One of paintings  I bought at Sukawati Market. Not included the frame, cost only IDR 50,000. Size app. 1 x 1,3 m.Good quality canvas

                             

Pulang dari Sukawati, secara tidak sengaja…kita melewati tol denpasar nusadua yang dibangun diatas laut. Dan ternyata, bagus banget…..jauh lebih bagus dibandingkan jembatan suramadu yang hanya berupa jalan lurus. Tol denpasar nusadua ini…jalurnya lebih panjang dan berkelok-kelok. Jalur untuk motor dan mobilpun dibedakan, jalur motor dibawah sedangkan jalur mobil diatas sehingga kita bisa melihat view tiang-tiang penyangga jalan tol yang besar-besar ditengah laut   (kereeen…dibangun orang Indonesia atau sama orang luar ya?). Sayangnya,jalur motor hanya  bisa sampai dengan daerah bandara ngurah rai, sedangkan jalur mobil bisa sd Nusa Dua.

Sesampainya di Hotel, kita langsung mandi dan melanjutkan belanja oleh-oleh di Krisna dan Joger (salah seorang teman pengen balik ke Joger  lagi). Setelah memborong oleh-oleh, kitapun balik ke hotel dan berniat untuk menyusuri daerah legian dengan berjalan kaki saja. Ternyata jalanan legian saat hari minggu, sangat berbeda dengan saat malam minggu, jauuuh lebih sepi. Mungkin, karena sebagian besar pengunjung daerah legian adalah bule? Yang terbiasa untuk rest saat malam senin untuk menyiapkan stamina for Monday. Aneh juga,bukannya mereka ke Bali juga untuk liburan??

Kita memutuskan untuk hanya nongkrong sekedar untuk ngopi…Namun untuk mencari kopi di jalan legian seperti mencari jarum ditusukan jerami. Sebagian besar hanya bar yang hanya menyajikan bir dan minuman-minuman sejenis, bahkan satu-satunya starbuck yang kita temuipun tutup…hadeuhhh!!!. Kita bahkan sempat mampir ke salah satu bar dan menanyakan coffee shop disekitar daerah legian…dan mereka tidak punya rekomendasi. Akhirnya dengan perasaan kecewa jam 23:30 kita balik berjalan ke hotel . Namun ternyata di jalan benesari dekat dengan hotel, kita menemukan sebuah coffee shop. Dan bukan sekedar coffee shop, tapi segarfredo..Italian coffee shop yang  kalo tidak salah  punya beberapa cabang di beberapa Negara. Sayangnya tempatnya bukan dijalan raya dan tidak begitu bersih, dan kita hanya satu-satunya pelanggan. Kopi dan makanannya padahal enak, dan harganya sangat muraaaaaah. Hanya berkisar IDR 10000 SD 30000. Perjalanan hari itupun kita tutup dengan mencicipi secangkir cappuccino hangat dan menikmati jajanan ala Italia. Sedaaaaaaap.