Sabtu, 25 Oktober 2014

Karimunjawa...Islands of Paradise (part6-end)

Terdampar di Pulau Karimun, tidak kami sia-siakan. Kami sebenarnya senang terdampar karena ada tambahan waktu liburan, namun kasihan juga teman-teman yang tertinggal di kantor dan harus menghandle tugas-tugas kami lebih lama lagi. We were so sorry, friends!!!

Kami memutuskan untuk melakukan perjalanan darat dan mengeksplor daratan karimunjawa lebih dalam, dan menggunakan mobil pick up untuk mengelilingi pulau!What an adventure!!. Perjalanan pertama adalah makam Sunan Nyamplungan,putra Sunan Muria, penyebar agama islam dipulau ini.
Angkutan mewah kami selama di Karimunjawa


Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju hutan mangrove, yang katanya banyak sekali dihuni nyamuk sehingga kami harus ekstra memakai lotion antinyamuk. Namun ternyata its worthed, hutan mangrove indah sekali.


Setelahnya kami mengunjungi kampung bugis, dengan rumah panggungnya yang indah. Sayangnya laptopku rusak sehingga foto keindahan kampung bugis tidak bisa kutampilkan disini.

Kami juga mengunjungi pulau Kemojan, bagian lain dari kepulauan Karimunjawa yang berpenghuni. Dan ternyata pulau Kemojan masih merupakan satu pulau dengan Pulau Karimun, disini mempunyai area persawahan yang ternyata hanya satu-satunya dikepulauan Karimun ini. 

 Satu-satunya sawah dikepulauan Karimunjawa



Kami singgah disebuah warung untuk menikmati soto ayam dan lontong krubyuk. Dan yang lebih menakjubkan, aku menemukan roti tawar yang tidak pernah aku temui lagi semenjak aku kecil. Wooow, pulau ini rupanya begitu terisolir sehingga makananpun tertinggal jauh dengan di jawa.
                                                                     Kemojan's girls



Setelah makan, kami mampir disebuah pantai untuk bermain air sebentar, kemudian kembali ke Pulau Karimun dan  berkemas untuk pulang kembali ke Bandung. 

 Pantai di Kemojan, batunya mirip kodok??

Kali ini ternyata kami benar-benar harus pulang, karena Kapal Muria sudah terbuka lebar menyambut kedatangan kami, dan berangkat tepat pukul 11 malam.
Goodbye Karimunjawa...The most beautiful island i ever seen, hope ll see u again someday..

Karimunjawa...Islands of Paradise (part5)

Bukankah perjalanan ke Karimunjawa telah berakhir di seri 4?Ternyata tidak. Jika perjalanan menuju ke Pulau Karimun harus ditempuh dengan penuh perjuangan, nampaknya petualangan tidak akan sempurna jika perjalanan pulang berjalan lancar dan tanpa perjuangan.

Hari itu, hari keempat di Pulau Karimun, pagi-pagi kami telah selesai berkemas, sarapan dan menuju ke dermaga keberangkatan. Anehnya, suasana dermaga tampak sangat ramai. Kami melihat loket penjualan ticket belum dibuka, walaupun antrian sudah sangat panjang. Tour guide kamipun nampak sudah mengantri dibarisan kedua.

Beberapa jam berlalu, kondisi makin panas dan pengantri ticket sudah mulai berteriak-teriak karena locket belum dibuka,padahal tour guide kami sudah mengantri sejak pukul 10 malam sebelumnya. Kapal Muria merupakan Kapal rakyat, sehingga tidak berlaku sistem booking, sehingga harus dengan sistem antri ticket dan locket pun baru dibuka sekitar 2 jam sebelum keberangkatan. Kapal Muria ini satu-satunya yang bisa menerjang kondisi cuaca buruk seperti saat itu, sedangkan alternatif lainnya hanya helikopter dengan harga sewa saat itu sekitar 8 juta. 

Kondisi semakin kacau karena ternyata hari itu tidak ada ticket dijual. Entah ada permainan orang dalam atau apa, ternyata kondisi kapal sudah penuh dengan penumpang. Kamipun tidak terima, sehingga nekat menerobos masuk ke Kapal, terjadilah  adu dorong antara petugas Kapal dan penumpang. Geladak pintu  Kapalpun nekat diangkat, walapun ada orang diatasnya, sehingga beberapa orang sempat terjatuh.Kamipun semakin marah. Beberapa tour guide yang kebanyakan mahasiswa berteriak-teriak kepada petugas, bahkan ada yang mengancam akan melaporkan kejadian tersebut ke media massa. Akupun ikut geram, sambil ikut berteriak-teriak meluapkan emosi, aku  dan dua orang teman menduduki tali jangkar kapal sehingga Kapal tidak akan mungkin berangkat. 

Setelah terjadi perdebatan sengit, akhirnya kamipun mengalah setelah petugas mengajak negosiasi.
Kapal yang sudah penuh tidak mungkin terisi lagi, bahkan saat itu kondisi kapal sudah over muatan karena ada tambahan penumpang masuk saat terjadi adu dorong dengan petugas. Akhirnya mereka menjanjikan akan langsung kembali ke Karimun setelah menurunkan muatan di Jepara dan berangkat lagi keesokan harinya pukul sebelas malam.

 Kamipun terima setelah mengantongi ticket ditangan. Untung kita membawa uang lebih, sehingga masih memiliki bekal untuk menyewa hotel dan membeli makanan. Namun agen tour kami nampaknya terlalu baik, mereka menawarkan homestay untuk tempat tinggal kami, dan menyediakan makanan gratis. Aku memilih untuk tinggal dihomestay, menghabiskan sore itu untuk melihat sunset, wisata kuliner di alun-alun (lapangan kecil dengan beberapa penjual makanan tenda atau lesehan) dengan menyantap jajanan Karimunjawa dan bakso ikan ekor kuning. Malamnya kami habiskan dengan bermain kartu diiringi permainan gitar dan gendang para tor guide yang ternyata jago bermusik, dan merencanakan perjalanan kami yang masih tersisa 1 hari. 
We still have 1 more day of adventure!!!
                                               Sunset di dermaga Karimunjawa


Karimunjawa...Islands of Paradise (part4)

Perjalanan hari ketiga, kita menuju pulau-pulau di arah timur. Seperti biasa, untuk persiapan perjalanan,kita memakai live vest dan beberapa teman meminum antimo. Kemudian kita menuju ke pulau tengah untuk bersnorkling lagi. Bagi yang hobby menikmati indahnya bawah laut, karimunjawa merupakan surganya.

Aku kembali lagi turun kelaut, bersnorkling lagi, dan akhirnya kali ini bisa mengabadikan foto di air dengan kamera underwater. Sayangnya aku belum berani melepas live vest, sehingga fotoku tidak sebagus teman-teman lain yang berani menyelam tanpa menggunaka live vest.


Setelah puas snorkling, kami menuju ke pulau cilik. Pulau ini lumayan cantik, walaupun tidak secantik pulau cemara, namun hamparan pasir dan latarbelakang pulau karimunjawa membuat lumayan bagus digunakan untuk latar belakang kegemaran kami untuk gila foto. Kamipun menghabiskan siang untuk beristirahat dan makan siang di pulau ini.


Setelah pulau cilik, kami menuju pulau gosong. Konon, pulau ini hanya ada saat kondisi air surut, jika pasang pulau akan hilang. Untungnya saat itu laut sedang kosong, kita menghabiskan waktu untuk berfoto-foto dan bermain air dipulau 

Pulau gosong menutup petualangan kami di Karimunjawa,kamipun kembali ke Pulau Karimun untuk beristirahat dan berkemas untuk  kembali ke Semarang esok paginya dengan Kapal Muria, dan dilanjutkan perjalanan darat dengan bus menuju ke Bandung.


Karimunjawa...Islands of Paradise (part3)

Setelah melepaskan lelah dengan tidur semalaman di "Hotel", kamipun bersiap untuk melanjutkan petualangan. Pukul 08:00 pagi kami menuju dermaga di Karimunjawa dan seperti biasa, menggunakan angkutan mewah di pulau ini, mobil pick up. Jarak hotel kami ke dermaga lumayan jauh jika ditempuh dengan jalan kaki, kira-kira sekitar 2 km. Dan ternyata, disekitar dermaga, berjejeran hotel-hotel yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan hotel kami, walaupun masih sangat jauh untuk disebut hotel jika dibandingkan dengan hotel-hotel dikota besar.

Didermaga, sudah banyak sekali perahu-perahu untuk mengangkut para wisatawan untuk menikmati keelokan gugusan pulau-pulau kecil Karimunjawa. Untuk rombongan kami, dibagi menjadi 3 buah kapal, dimana 1 kapal kapasitas sekitar 20 orang. Oh ya ,untuk mengunjungi karimunjawa memang lebih baik menggunakan biro tour, karena akomodasi dan transportasi disini lumayan sulit.


Setelah menempuh jarak sekitar 10 menit perjalanan, akhirnya kita sampai ke penangkaran hiu di pulau Menjangan besar. Disini kita bisa berenang bersama hiu-hiu yang lumayan jinak. Jangan bayangkan hiu yang berukuran sama sperti difilm-film, hiu disini masih kecil-kecil, paling besar sepertinya seukuran paha manusia dewasa. Namun sebaiknya yang sedang menstruasi atau mempunyai luka berdarah, sebaiknya tidak turun ikut berenang bersama hiu. Salah seorang teman cowok yang tidak punya luka aja merasa digigit oleh mereka,hehehehe

Setelah menghabiskan waktu sekitar 2 jam bersama hiu, kami melanjutkan perjalanan lagi ke sekitar pulau menjangan kecil untuk snorkeling. Ini pengalaman snorkeling ketigaku setelah di Bali dan Pangandaran. Dan ternyata....terumbu karang dan biota lautnya...bagus bangeeeetttttttttttt!!!Untung sudah lumayan bisa berenang, setidaknya sudah tidak panik mengambang dilaut dengan menggunakan live vest, dan juga sudah nyaman menggunakan snorkelnya. Setelah mengambang dan berputar-putar disekitar perahu dan bertemu ikan ikan cantik yang biasanya hanya kulihat di tv  (aku melihat NEMO juga lho....alias clown fish) akupun naik keperahu karena sudah merasa agak mual. Jangan lupa untuk selalu membawa minyak kayu putih untuk menghangatkan badan. Beberapa teman bahkan meminum antimo untuk menghindari mabuk laut.






Perjalanan selanjutnya adalah ke Pulau Cemara Besar. Konon disebut demikian karena banyak pohon Cemara dipulau tersebut. Saat hampir mendekati pulau, kebanyakan dari kamipun tertegun. Hamparan pemandangan biru tosca perpaduan antara  pasir putih dan air laut dan disorot dengan sinar matahari beradius beberapa ratus meter,sungguh menakjubkan. Pantai ini adalah pantai terindah yang pernah kukunjungi. Tour Guide meminta kami turun dan meninggalkan barang-barang dikapal (namun camera tentu saja tetap kubawa walaupun beberapa teman memilih untuk tidak membawa camera  karena takut rusak karena basah). Karena pantai sangat landai, perahu tidak bisa mendekat ke pulaunya. Jadi kamipun harus berjalan sekitar 500 m untuk menuju pulau. Namun jangan kawatir, air hanya setinggi lutut, dan dengan pemandangan seperti itu perjalanan tidak akan terasa melelahkan karena bagai berjalan di surga.



Kami menikmati hari kami dipulau surga itu. Berenang, berlarian, berjemur, berfoto-foto ria dan akhirnyapun makan siang dengan menu seafood dan sambal yang terasa sangat nikmat. Bagi yang tidak suka seafood, tentunya harus membawa alternatif makanan instan sendiri yang siap makan, karena akan sangat jarang menemukan daging, ayam ataupun telur disini.
Ikan,yuuuuummmmy!!!
Setelah hari menjelang sore, kamipun melanjutkan perjalanan ke Tanjung Gelam untuk melihat sunset. Sore itu kami tidak beruntung karena matahari bersembunyi di balik awan, namun tidak terbersit sesedikitpun kekecewaan karena pemandangan di pulau itu juga sangat indah, dan beberapa teman memilih untuk melanjutkan snorkeling atau sekedar meminum kelapa muda dipinggir pantai (disini ada penjual kelapa muda,pop mie dan gorengan, dan harganyapun sangat murah). Setelah puas, kamipun melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Pulau Karimun,mandi,makan malam dan beristirahat untuk melanjutkan petualangan esok hari.
Tanjung Gelam