Minggu, 13 April 2014

Backpacker to Bali (part1)



                 Ini kedua kalinya aku menjejakkan kaki di pulau Dewata,yang berbeda kali ini ala ransel alias semi-semi backpacker. Kenapa aku bilang semi?Ada banyak alasan. Yang pertama, ada banyak alat transportasi yang lebih murah, seperti kereta atau bis, namun untuk type pekerja seperti aku yang  hanya memiliki 12 hari cuti dalam setahun, cuti ibarat pemasukan bagi ibu rumah tangga, yang benar-benar harus dialokasikan untuk sektor-sektor yang tepat. Hari raya idul fitri, pulang kampung tengah tahun, liburan kantor, perpanjangan SIM,ke bank, membayar pajak, mencari passport dll dll .Yang kedua, kita memilih hotel sebagai tempat menginap, walaupun hanya hotel bintang satu namun sebenarnya masih banyak hostel  atau losmen yang jauh lebih murah didaerah kita (aku berenam bersama teman kantor)  menginap.
                Saat ide ke Bali ini ditelorkan,  yang pertama kita lakukan adalah mencari waktu yang sesuai. Kita merencanakan perjalanan selama 4 hari, berangkat hari Jumat malam dan pulang Senin Malam. Selain hanya mengambil cuti 1 hari karena kita berangkat rame-rame (jika cuti terlalu banyak takut tidak di acc) biasanya, penerbangan di hari  Sabtu atau Minggu lumayan mahal. Selain itu, kita mencari waktu-waktu yang bukan peak season. Karena saat liburan ini direncanakan pada  Bulan Oktober, kita memilih Desember agar masih bisa merencanakan liburan dengan matang. Setelah memantau website Air  Asia untuk check harga yang murah, kita memilih  berangkat Jumat tanggal 13 Desember, penerbangan jam 20:00 WIB  dan pulang tanggal 16 Desember penerbangan jam 23:00 WIB, dengan harga  IDR 323.000,-sekali jalan. Namun ternyata, untuk route dalam negeri diwajibkan untuk membeli bagasi sebanyak 20 kg, sehingga total harga pesawat ditambah bagasi dan biaya proses pembelian IDR 403,500.Pulang pergi : IDR 807.000 perkepala. Done…dengan hanya berbekal tab dan credit card, dalam waktu seperempat jam tiket airasia sudah ditangan.
                Setelah tiket pesawat booked , kita hunting hotel. Sempat mencari-cari di internet hotel-hotel murah di sekitar kuta, pilihan kita sempat jatuh pada salah satu hotel bintang  2, namun dengan harga yang sangat miring  (harga asli IDR 600.000 diskon 50% menjadi IDR 300.000). Sempat curiga juga nih,  masa dengan fasilitas dan kamar seperti itu harga hanya segitu…daripada penasaran akhirnya kita membuka custumer reviews di trip advisor tentang hotel ini. Dan ternyata!!Sesuai dugaan, memang ada yang salah dengan hotel ini. Karena letakknya yang terlalu dekat dengan kawasan bar & pub (walaupun strategis memang),banyak customer yang tidak bisa tidur hingga pagi karena suara hingar bingar diskotik. Duh…untung belum booking, bisa dihajar massa kalo sampai jadi nginep di hotel ini. Akhirnya atas rekomendasi temen yang baru saja pulang dari Bali, kita memutuskan untuk menginap di Pop Hotel,Kuta. Harga nett : IDR 348.000/malam,  walaupun hanyahotel bintang satu namun fasilitas lengkap (kolam renang, AC,kamar mandi dalam, breakfast) dan penampakan di gambar pun lumayan bagus. O ya…kebanyakan harga hotel yang kita lihat di web semisal Wego belum mencantumkan tax dan service yang biasanya sekitar 12%. Karena kita berenam 3 cewek dan 3 cowok, kita booked 2 hotel (sekamar bertiga). Sebelumnya  kita sudah memastikan via telpon, dan ternyata tidak masalah bertiga…kata pihak hotel boleh asalkan nyaman, namun tidak ada fasilitas ekstra bed, hanya ada satu sofa tambahan. Kita booked 3 malam, dan akan di charge H-3 sebelum menginap sebanyak harga malam pertama (IDR 696.000). Deposit ini akan hangus jika kita batal menginap setelah H-3 (saat booked online kita masukkan data 2 dewasa  dan 1 anak kecil untuk tiap kamarnya).
                Plan ketiga adalah menyiapakan transportasi  selama di Bali. Karena hanya 4 hari, kita merencanakan untuk mengunjungi daerah-daerah sekitar Kuta, GWK, pantai-pantai daerah uluwatu (dreamland, pandawa, padang-padang), uluwatu temple,jimbaran, olahraga air di tanjong benoa Nusa Dua, tanah lot , denpasar dan sukawati. Jadi kita memutuskan untuk menyewa motor. Namun kita memutuskan untuk booked motor mendekati hari H saja, karena setelah check diinternet persewaan motor di Bali sangat banyak, tentuanya tidak akan kawatir untuk tidak kebagian,hehehehe
                Akhirnya  all prepared done, tinggal menunggu hari keberangkatan. Namun tiba- tiba, 2 minggu sebelum keberangkatan ada email yang mengejutkan dari pihak airasia. Penerbangan kita di reschedule, dengan hari yang sama namun jam yang berbeda. Untuk keberangkatan menjadi pagi jam 10:00 WIB dan kepulangan siang jam 13:00. Hadeuh, gimana nih Airasia!!Meskipun ada option refund atau pindah jadwal, setelah kita check jadwal tetap tidak memungkinkan (flight termalam jam 18:00 WIB,sedangkan kita pulang kantor jam 17:00 WIB) dan harga lebih mahal pula.Ya sudah, terpaksa  kita sesuai schedule airasia dan menambah cuti menjadi 2 hari, hiks hiks hiks.
                Dan akhirnya 2 hari menjelang keberangkatan kita booking motor. Karena saat itu kerjaan di kantor sedang numpuk, kita tidak sempat hunting persewaan motor via internet. Akhirnya kita meminta tolong salah satu teman yang tinggal di Kuta untuk mencarikan persewaan motor yang murah.  Kita telpon nomor contactnya, dan ……deal!!!. Perhari hanya IDR 40.000/motor untuk sewa 3 hari (jumat sd senin terhitung sebagai 3 hari) , dengan meeting point dibandara (hemat ongkos taxi,hehehehe). Jadi all transportasi  di Bali kita pake motor.
                Pada hari itu juga kita memutuskan untuk melakukan check data sekalian web check in, untuk cross check ulang lagi data-data kita di airasia dan juga sekalian mendapatkan nomer kursi (kita tidak membeli seat waktu beli tiket). Takut salah masukin data karena waktu beli tiket langsung untuk 6 orang (jika salah data hari H,bisa-bisa kita tidak jadi berangkat!!!!). Untuk check data dan web check in, kita bisa log in di airasia member namun tentunya  harus punya account number terlebih dahulu yang hanya bersyaratkan email. Setelah mencocokkan ulang data ditiket dengan data di ktp yang telah dikirim wia WA oleh teman-teman, dan membetulkan data yang salah (jika membeli via mobilephone, nationality akan otomatis menjadi malaysia, sehingga harus dirubah terlebih dahulu) web check in pun sukses. Web check in bisa dilakukan seminggu sebelum keberangkatan. Selain web check in, tersedia pula mobile check in dan counter self check in di bandara.

Tidak ada komentar: