Jumat, 25 April 2014

Backpacker to Bali part 3



Day 2.

Rencana trip hari kedua : water sport tanjung benoa, pantai –pantai daerah uluwatu, uluwatu temple dan kecak show at uluwatu


Bangun jam 6:00 am, kita memanfaatkan fasilitas hotel : berenaaaang. Kolam renangnya masih sepi (biasanya bule-bule berenangnya malam hari, kalo pagi anak-anak,hehehehe). Setelah puas berenang,  breakfast sudah tersedia (breakfast time start jam 7). Untuk menu breakfastnya, nasi  jinggo (yang porsinya sangat sedikit dan minimalis), tersedia juga teh dan kopi.   Sekitar setengah jam  kemudian ada menu tambahan bubur mutiara dan roti. Walaupun sangat minimalis, tapi cukup lumayan untuk mengganjal perut dipagi hari.

Selesai sarapan dan mandi, pukul 9:00 am, kita memulai trip hari kedua,tujuan pertama adalah water sport tanjung benoa.  Seperti biasa, hanya bermodalkan GPS dan sign board di jalanan. Mendekati daerah nusa dua, dijalanan ada beli-beli yang menghampiri dengan motor dan menawarkan paket water sport (mungkin gelagat kita dijalanan menunjukkan tanda turis yang kebingungan). Semula kita agak curiga juga, tapi ternyata harga yang ditawarkan relatif murah, masih boleh ditawar,  dan boleh menolak jika ternyata  sampai di lokasi harga tidak sesuai.Akhirnya kita  ikuti saja beli-beli tersebut.

Sesampainya di daerah tanjung benoa, berjajar arena-arena yang menawarkan water sport. Tapi kita tetap setia pada pilihan ( bapaknya lumayan ramah dan sabar menghadapi kita …hehehehe). Dan bapak2nya menunjukkan daftar harga khusus untuk turis domestik (ternyata memang benar, di Bali ada harga turis asing dan harga turis domestik yang tentu saja jauh lebih murah). Kita sebenarnya pengennya ambil paket parasailing saja (harga yang ditawarkan IDR 150,000 per orang dan masih bisa di tawar), sayangnya cuaca sedang tidak   bagus, sehingga harus menunggu kondisi cuaca membaik. Info dari bapaknya, jika cuaca membaik, mungkin agak siang berani untuk memasang parasailing, namun jika cuaca tetap memburuk kemungkinan hari itu parasailing tidak bisa jalan. Alternatif pengganti : flying fish atau sea walker, tapi denger-denger flying  fish bener-bener bikin mabuk, kalo sea walker mahaaallllll. Akhirnya kita memutuskan untuk mengambil paket ke penangkaran penyu, harga IDR 500,000 untuk enam orang, dan bisa juga melihat view ikan-ikan dari perahu yang bagian bawahnya berkaca. Untungnya waktu pertama kali ke Bali sudah sempat mencoba parasailing yang rasanyaaa…wooow !!!Its amazing even for  seseorang yang menderita phobia ketinggian sepertiku. Kalo tidak salah, dulu harga paket parasailing dan snorkeling (harus mencari spot snorkeling dengan naik perahu lumayan jauh dari bibir pantai) IDR 500.000 ribu/3 orang. Namun 5 tahun lalu saja terumbu karang didaerah nusa dua sudah sangat rusak, dan ikan-ikannya juga tidak begitu menarik, sangat jauh bila dibandingkan dengan daerah karimunjawa atau ujungkulon.

Untuk menuju penangkaran penyu,  ada perahu yang mengantarkan kita, dan sempat berhenti sebentar di tengah laut (karena cuaca memang sedang tidak bersahabat, berangin dan gemiris rintik-rintik) untuk melihat ikan (dipancing dengan roti). Sesampai di daerah penangkaran penyu, kita harus membayar lagi IDR 10,000 per orang. Walaupun ibu2 yang menarik ticket lagi-lagi tidak ramah (dan sangat berkebalikan saat menghadapi turis asing), ternyata bapak-bapak yang didalam penangkaran  sangat komunikatif. Didalam area penangkaran sendiri, terdapat penyu dengan berbagai umur..dari yang bayi sd yang berusia 70 tahun. Pengunjung boleh memegang dan berfoto bersama. Sayangnya aku sendiri agak geli dengan binatang penyu.  Dan yang cukup sensitive terhadap bau, disarankan untuk tidak mengunjungi penangkaran penyu ini karena baunya sangat amis.
                                          70 years old ..
                                                   yikes...
                       Dont eat that papaya...that's mine!!!


Next destination : salah satu pantai didaerah uluwatu, setelah berdiskusi, akhirnya kita memutuskan untuk mengunjungi dreamland . Pantai dreamland,  terletak didalam perumahan yang cukup besar (lumayan kesasar saat mencari pantai ini, dan jalannya lumayan naik turun). Pantainya cukup bagus, dan dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi yang tampak seperti dipahat. Masuk kepantai ini gratis, hanya membayar ongkos parker IDR 5000 permotor. Setelah puas berfoto-foto, dan korban 1 kamera karena terkena guyuran ombak, belanja (barang-barang disini lucu-lucu),kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke uluwatu setelah sebelumnya sholat dhuhur di masjid dalam perumahan area pantai dreamland.
                                          Far view of dreamland beach..  
                                        Tebing yang dipahat?
                       Terguyur ombak dan memakan korban camera pocket

Perjalanan dari pantai dreamland ke uluwatu ternyata cukup jauh (mungkin kurang  lebih 1 jam). Kita membeli makan siang di salah satu warung didalam area wisata. Dan ternyata, harganya tidak terlalu mahal. Seporsi nasi goreng dan kari ayam hanya sekitar IDR 20,000,cukup murah untuk ukuran tempat wisata diatas gunung. Namun makannya harus ditemani dengan monyet-monyet,hehehhee

Masuk ke tempat wisata diwajibkan memakai kain yang telah disediakan di pintu masuk, disini dijual  pisang untuk memberi makan monyet seharga IDR 20,000 (mahaaal, padahal kecil-kecilnya dan hanya sekitar 3-5 biji ). Sedangkan ticket masuk sendiri cukup murah, kalo tidak salah sekitar IDR 15,000. Karena ini kali kedua menginjakkan kaki di uluwatu, jadi sudah tidak begitu menarik.Hanya pemandangan pantai-pantai dari atas tebing, monyet-monyet yg jahil (jika tidak hati-hati kacamata, topi atau kamera bisa diambil sama monyet-monyet nakal ini. Namun jujur saja, monyetnya jauh lebih banyak dan lebih lucu dibandingkan dengan monyet-monyet didaerah monkey beach,deket phi phi island. Dan saat itu sedang ada upacara keagamaan, beberapa teman cukup tertarik dan mengambil foto, tapi karena cukup letih, aku memilih untuk beristirahat sejenak di bawah pohon. 







Setelah puas mengambil foto, kita beristirahat lagi untuk menunggu ticket pertunjukan tari kecak di buka. Penjual ticketnya baru datang jam 5:00 pm dengan membawa koper (lucu…hehehe).Harga ticket IDR 70,000 perorang. Pukul 06:00 pm pertunjukan dimulai dan area pertunjukan sudah dipadati turis yang sebagian besar mancanegara (Western, China,Jepang atau India), berbeda dengan pertunjukan Ramayana GWK yang didominasi oleh pengunjung domestik. Pertunjukan berlangsung kurang lebih satu jam, dan sangat bagus karena dilatar belakangi view laut dan matahari terbenam . 





Selesai pertunjukan tari kecak, kita kembali ke hotel. Sayangnya, karena saat itu sabtu malam, jalanan sangat macet hingga perjalanan ke hotel lumayan lama. Sesampainya hotel, mandi dan istirahat sebentar, kita memutuskan untuk mencari makanan khas bali,nasi pedas bali. Sempat ragu dengan halal tidaknya, kita memutuskan untuk bertanya ke penjualnya dan ternyata penjualnya muslim…amaaaan. Nasi pedas bali ternyata hanya nasi dengan pilihan sayur dan lauk beraneka ragam dan terakhir ditaburi sambal cabe  yang sangatt pedas. Kita boleh memilih sendiri jenis lauk dan sayurnya, setelah memilih kita akan diberi sejenis pin berangka yang menunjukkan harga makanan. Harga, relative murah. Salah seorang teman hanya habis IDR 17,000.Sedangkan aku karena penasaran dan mencoba banyak lauk dan sayur, dihargai IDR 35,000. 


Malam itu kita memutuskan untuk city tour daerah legian dan jalan pantai kuta. Melihat hingar bingarnya legian di waktu malam minggu, mengunjungi menara bom bali dan menyusuri jalanan pantai kuta.
                                                        Narji jadi tukang parkir di Bali?


Backpacker Bali part 2



Day 1

Finally hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Karena penerbangan jam 09:50 WIB dan jalur Cimareme Bandung biasanya macet, kita pun berangkat dari rumah pagi-pagi jam 07:15 WIB memakai motor. Ternyata jalanan walaupun macet namun tidak separah biasanya. Pukul 08:15 WIB kita sampai di bandara husein sastranegara. Ini penerbangan saya yang kedua dari husein (penerbangan sebelumnya ke Singapore). Sampai  bandara, counter check in  Airasia menuju Denpasar belum dibuka. Saat bertanya ke petugasnya katanya buka jam 8:30. Akhirnya kita membayar airport tax terlebih dahulu, sebesar IDR 25.000/orang (international : IDR 75.000). Sekitar pukul 08:50, counter check in dibuka. Setelah check ktp dan taruh bagasi, kita menuju terminal keberangkatan domestik yang ternyata untuk semua penerbangan di satu terminal. Benar-benar harus ekstra pasang kuping jika tidak ingin ketinggalan pesawat.

Sekitar 15 menit menunggu akhirnya kita menuju pesawat dan  tidak lama kemudian pesawatpun tinggal landas. Cuaca cukup bagus, hingga akhirnya kita mendarat di Bali lebih cepat 30 menit dari yang dijadwalkan (perjalanan kurang lebih 1 jam). Sekitar pukul 12:30 antri bagasi dan ketemuan dengan beli-beli yang bawa motor. Ternyata motornya lumayan butut…(dapat  vario, beat dan mio, cuman modelnya  udah kusam dan lapuk, mungkin karena motor sewaan terlalu banyak jam terbang dan usernya macam-macam). Tapi yah gimana lagi, berdoa aja semoga tidak mogok dijalan.

Target pertama setelah dapat motor adalah mencari lokasi hotel . Karena udah lama banget nggak ke Bali, dan waktu pertama ke Bali ala koper (all transportasi sewa mobil dan sopir, hotelnya juga didaerah Seminyak ) agak-agak bingung juga cari lokasi Pop Hotel Kuta. Untungnya jalan di Bali penandaan dan petunjuk arahnya Ok,jadi dengan mengandalkan tanda jalan dan GPS di google dan sempat bertanya  2x akhirnya kita menemukan lokasi hotel (di jalan kubu bene,legian).  Lokasi hotelnya lumayan agak susah dicari (maklum hotel murah), masuk melalui jalan legian harus melewati  gang benesari yang lumayan sempit. Sedangkan jika menggunakan transportasi mobil, sebaiknya masuk melalui jalan pantai kuta.

Sesampainya di hotel, langsung check in  dan bayar sisa biaya hotel selama 3 hari. Kualitas kamar untuk ukuran budget traveler sudah sangat lumayan. Bersih,tersedia kamar mandi dalam berupa shower  yang cukup unik, TV kabel dengan layar flat 32 inch,AC OK,bed lumayan nyaman, kamar dengan view kolam renang,  juga disediakan complimentary mineral water setiap harinya. Hanya saja handuk yang disediakan tidak nyaman dipakai (jadi disarankan membawa handuk sendiri).

Selesai menaruh barang, kita langsung memulai petualangan hari pertama di Bali. Plan kita hari pertama adalah mengunjungi  GWK  dan salah satu pantai di daerah uluwatu. Berhubung perjalanan kita baru mulai jam 3 sore (karena makan siang terlebih dahulu), akhirnya kita putuskan hanya untuk ke GWK dan daerah sekitar kuta. Berbekal GPS  dan board sign di jalan, 30 menit kemudian kita sampai di kawasan GWK. Tiket masuk IDR 40,000. Dan akhirnya selama hampir 1 jam kita berfoto-foto ria dengan view patung garuda ,Krisna dan tebing-tebing. 

                                    Greatwall???
                                     Modal madul....
                                   Narcism, maaf bila membuat muntah...




Setelah puas foto-foto, kita berniat untuk keluar area, tapi kita urungkan karena ternyata ada pertunjukan tari gratis. Pertunjukan pertama, 2 orang gadis yang menari bali, cukup attractive dengan menarik para pengunjung laki-laki untuk ikut menari dipanggung...lucu juga, karena sebagian besar menolak karena malu. Sedangkan pertunjukan selanjutnya adalah pertunjukan ramayana. Menceriterakan kisah Rama, Sinta dan Rahwana, dan yang paling menarik adalah si Hanoman yang merupakan bintang pertunjukan (Hanomannya sok liar dan caper ke pengunjung) dan juga anak-anak kecil yang memerankan raksasa-raksasa anak buah Rahwana.Overall pertunjukan Ramayana ini lumayan menarik, walaupun tidak sebagus yang di uluwatu.


Sepulang dari GWK kita berniat untuk belanja di Joger , ternyata jam 20:00 sudah tutup. Akhirnya kita belanja ditoko yang terletak di depan joger. Harga barang-barang disini relatif standar, dress sekitar IDR 40,000 sd IDR 60,000 (harga pas, tidak boleh ditawar),kaos sekitar IDR 15,000 sd IDR 50,000. Lebih murah dibandingkan baju-baju online bali di internet ^_^, tapi jauh lebih mahal jika dibandingkan pasar sukawati.

Acara terakhir  hari pertama  trip dibali ini adalah kuliner dinner, dan karena hari pertama di Bali, it’s a must : menikmati makanan khas bali, ayam betutu.  Kita memilih resto yang lumayan ramai (karena biasanya jika ramai rasa dan harga terjangkau), salah satu rumah makan di dekat Krisna “Ayam betutu Gilimanuk “. Rasanya lumayan enak, dan harga relatif murah, berkisar IDR 25000 sd 40000). Walaupun tempatnya sangat ramai, pelayanannya cukup cepat, sayangnya para pelayannya kurang ramah.

Minggu, 13 April 2014

Backpacker to Bali (part1)



                 Ini kedua kalinya aku menjejakkan kaki di pulau Dewata,yang berbeda kali ini ala ransel alias semi-semi backpacker. Kenapa aku bilang semi?Ada banyak alasan. Yang pertama, ada banyak alat transportasi yang lebih murah, seperti kereta atau bis, namun untuk type pekerja seperti aku yang  hanya memiliki 12 hari cuti dalam setahun, cuti ibarat pemasukan bagi ibu rumah tangga, yang benar-benar harus dialokasikan untuk sektor-sektor yang tepat. Hari raya idul fitri, pulang kampung tengah tahun, liburan kantor, perpanjangan SIM,ke bank, membayar pajak, mencari passport dll dll .Yang kedua, kita memilih hotel sebagai tempat menginap, walaupun hanya hotel bintang satu namun sebenarnya masih banyak hostel  atau losmen yang jauh lebih murah didaerah kita (aku berenam bersama teman kantor)  menginap.
                Saat ide ke Bali ini ditelorkan,  yang pertama kita lakukan adalah mencari waktu yang sesuai. Kita merencanakan perjalanan selama 4 hari, berangkat hari Jumat malam dan pulang Senin Malam. Selain hanya mengambil cuti 1 hari karena kita berangkat rame-rame (jika cuti terlalu banyak takut tidak di acc) biasanya, penerbangan di hari  Sabtu atau Minggu lumayan mahal. Selain itu, kita mencari waktu-waktu yang bukan peak season. Karena saat liburan ini direncanakan pada  Bulan Oktober, kita memilih Desember agar masih bisa merencanakan liburan dengan matang. Setelah memantau website Air  Asia untuk check harga yang murah, kita memilih  berangkat Jumat tanggal 13 Desember, penerbangan jam 20:00 WIB  dan pulang tanggal 16 Desember penerbangan jam 23:00 WIB, dengan harga  IDR 323.000,-sekali jalan. Namun ternyata, untuk route dalam negeri diwajibkan untuk membeli bagasi sebanyak 20 kg, sehingga total harga pesawat ditambah bagasi dan biaya proses pembelian IDR 403,500.Pulang pergi : IDR 807.000 perkepala. Done…dengan hanya berbekal tab dan credit card, dalam waktu seperempat jam tiket airasia sudah ditangan.
                Setelah tiket pesawat booked , kita hunting hotel. Sempat mencari-cari di internet hotel-hotel murah di sekitar kuta, pilihan kita sempat jatuh pada salah satu hotel bintang  2, namun dengan harga yang sangat miring  (harga asli IDR 600.000 diskon 50% menjadi IDR 300.000). Sempat curiga juga nih,  masa dengan fasilitas dan kamar seperti itu harga hanya segitu…daripada penasaran akhirnya kita membuka custumer reviews di trip advisor tentang hotel ini. Dan ternyata!!Sesuai dugaan, memang ada yang salah dengan hotel ini. Karena letakknya yang terlalu dekat dengan kawasan bar & pub (walaupun strategis memang),banyak customer yang tidak bisa tidur hingga pagi karena suara hingar bingar diskotik. Duh…untung belum booking, bisa dihajar massa kalo sampai jadi nginep di hotel ini. Akhirnya atas rekomendasi temen yang baru saja pulang dari Bali, kita memutuskan untuk menginap di Pop Hotel,Kuta. Harga nett : IDR 348.000/malam,  walaupun hanyahotel bintang satu namun fasilitas lengkap (kolam renang, AC,kamar mandi dalam, breakfast) dan penampakan di gambar pun lumayan bagus. O ya…kebanyakan harga hotel yang kita lihat di web semisal Wego belum mencantumkan tax dan service yang biasanya sekitar 12%. Karena kita berenam 3 cewek dan 3 cowok, kita booked 2 hotel (sekamar bertiga). Sebelumnya  kita sudah memastikan via telpon, dan ternyata tidak masalah bertiga…kata pihak hotel boleh asalkan nyaman, namun tidak ada fasilitas ekstra bed, hanya ada satu sofa tambahan. Kita booked 3 malam, dan akan di charge H-3 sebelum menginap sebanyak harga malam pertama (IDR 696.000). Deposit ini akan hangus jika kita batal menginap setelah H-3 (saat booked online kita masukkan data 2 dewasa  dan 1 anak kecil untuk tiap kamarnya).
                Plan ketiga adalah menyiapakan transportasi  selama di Bali. Karena hanya 4 hari, kita merencanakan untuk mengunjungi daerah-daerah sekitar Kuta, GWK, pantai-pantai daerah uluwatu (dreamland, pandawa, padang-padang), uluwatu temple,jimbaran, olahraga air di tanjong benoa Nusa Dua, tanah lot , denpasar dan sukawati. Jadi kita memutuskan untuk menyewa motor. Namun kita memutuskan untuk booked motor mendekati hari H saja, karena setelah check diinternet persewaan motor di Bali sangat banyak, tentuanya tidak akan kawatir untuk tidak kebagian,hehehehe
                Akhirnya  all prepared done, tinggal menunggu hari keberangkatan. Namun tiba- tiba, 2 minggu sebelum keberangkatan ada email yang mengejutkan dari pihak airasia. Penerbangan kita di reschedule, dengan hari yang sama namun jam yang berbeda. Untuk keberangkatan menjadi pagi jam 10:00 WIB dan kepulangan siang jam 13:00. Hadeuh, gimana nih Airasia!!Meskipun ada option refund atau pindah jadwal, setelah kita check jadwal tetap tidak memungkinkan (flight termalam jam 18:00 WIB,sedangkan kita pulang kantor jam 17:00 WIB) dan harga lebih mahal pula.Ya sudah, terpaksa  kita sesuai schedule airasia dan menambah cuti menjadi 2 hari, hiks hiks hiks.
                Dan akhirnya 2 hari menjelang keberangkatan kita booking motor. Karena saat itu kerjaan di kantor sedang numpuk, kita tidak sempat hunting persewaan motor via internet. Akhirnya kita meminta tolong salah satu teman yang tinggal di Kuta untuk mencarikan persewaan motor yang murah.  Kita telpon nomor contactnya, dan ……deal!!!. Perhari hanya IDR 40.000/motor untuk sewa 3 hari (jumat sd senin terhitung sebagai 3 hari) , dengan meeting point dibandara (hemat ongkos taxi,hehehehe). Jadi all transportasi  di Bali kita pake motor.
                Pada hari itu juga kita memutuskan untuk melakukan check data sekalian web check in, untuk cross check ulang lagi data-data kita di airasia dan juga sekalian mendapatkan nomer kursi (kita tidak membeli seat waktu beli tiket). Takut salah masukin data karena waktu beli tiket langsung untuk 6 orang (jika salah data hari H,bisa-bisa kita tidak jadi berangkat!!!!). Untuk check data dan web check in, kita bisa log in di airasia member namun tentunya  harus punya account number terlebih dahulu yang hanya bersyaratkan email. Setelah mencocokkan ulang data ditiket dengan data di ktp yang telah dikirim wia WA oleh teman-teman, dan membetulkan data yang salah (jika membeli via mobilephone, nationality akan otomatis menjadi malaysia, sehingga harus dirubah terlebih dahulu) web check in pun sukses. Web check in bisa dilakukan seminggu sebelum keberangkatan. Selain web check in, tersedia pula mobile check in dan counter self check in di bandara.