(semoga ada yang kedua,ketiga dst)
Visa schengen adalah kartu sakti untuk memasuki 26 negara di Eropa : Belgia,Denmark, Jerman,Finlandia, Prancis, Yunani, Italy, Luxemburg,Austria, Portugal, Belanda,Norwegia, Spain, Swedia, Islandia, Malta, Estonia, Hungaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Slovenia, Slowakia, Ceko, Swiss dan Liechtenstein.
Konon membuat visa ini lumayan sulit untuk warga negara Indonesia. Sesulit itukah?Kali ini saya akan menceritakan pengalaman untuk mendapatkan kartu sakti itu.
Pertama, tentukan dulu negara untuk membuat visa. Bisa negara tempat pertama kali kita mendarat atau negara yang paling lama kita kunjungi. Saya (atau lebih tepatnya teman saya yang mengarrange trip europe ini) memilih negara tempat pembuatan visa kami adalah Belanda karena tiket pulang pergi kami ke Belanda. Dan konon katanya juga, Belanda adalah negara paling mudah untuk mendapatkan visa bagi warga negara Indonesia. Mungkin karena ikatan di masa lalu Belanda Indonesia yang cukup kuat. Negara mana coba yang dijajah selama 350 tahun???
Sebenarnya menurut teman, tiket PP tidak harus yang sudah dibayar,bisa memakai tiket yang sudah diissue tapi belum dibayar atau beberapa travel agen katanya bisa memberikan tiket dummy. Namun karena takut harga tiket yang semakin melonjak karena semakin mendekati hari H saya memutuskan untuk membeli tiket terlebih dahulu, dan tentu saja saya pastikan tiket tersebut bisa direfund. Karena saya memakai garuda Indonesia ,untuk pembelian tiket lebih baik via call center karena akan lebih mudah untuk menanyakan tentang aturan refund dll (jika via web infonya sering error). Saat itu, untuk tiket seharga 12,8 juta biaya pembatalan sebesar 150 euro (sekitar 2.25 juta) jika dilakukan sebelum penerbangan.
Kedua: tentukan periode perjalanan dan itinerary. Hal ini akan dipakai juga untuk panduan kelengkapan dokumen yang lain. Karena saat itu itinerary kami belum pasti, kami membuat itinerary rekayasa yang paling mudah, hanya mengunjungi beberapa negara di dekat Belanda: Perancis, Belgia dan German yang bisa ditempuh dengan kereta (tiket kereta juga tidak beli).
Ketiga : melengkapi persyaratan visa. Mulai 1 Juli 2016 pembuatan visa tidak dilakukan di kedutaan Belanda melainkan di vfs global. Nah, untuk persyaratan visa ini lebih baik download langsung dari webnya : www.vfsglobal.com sesuai jenis visa yang akan dicari, saya memilih persyaratan untuk visa tourist. Persyaratan visa ini kelihatanya selalu diupdate dan mungkin beberapa bisa berubah dan juga persyaratan antar negara juga sedikit berbeda. Saat saya membuat dibulan Maret 2017, mereka meminta untuk menyertakan copy KTP atau identitas lain yang memiliki tanda tangan. Namun yang terbaru yang saya check saat blog ini ditulis tidak meminta persyaratan itu. Oh ya, semua dokumen harus berbahasa Inggris, jika dokumen seperti KK,akte dll (untuk anak) masih berbahasa Indonesia maka perlu diterjemahkan terlebih dahulu oleh penerjemah bersertifikat. Kemarin karena saya tidak menyiapkan terjemahan KTP, kami terjemahkan langsung ditempat dan ternyata di acc.
Berikut adalah kelengkapan visa schengen Belanda , Maret 2017
1.Mengisi dan menandatangani Schengen Aplication Form. Form didownload dari website vfs diatas.
2. Passpor yang masih berlaku minimal 3 bulan, tapi biasanya jika kurang dari 6 bulan akan bermasalah diimigrasi Indonesia sendiri. Passpor asli ini akan dibawa bersama dokumen dan jika diapprove visa akan ditempel disalah satu halaman passpor.
3. Copy passpor mulai dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir tidak boleh terlewat. Copy ini termasuk untuk passpor lama yang pernah dimiliki.
4. Copy KTP dan terjemahannya.
5. Foto : Persyaratan foto,ukuran dan contoh bisa dilihat di : www.schengenvisainfo.com. Foto ini sangat penting, bahkan sampai lebar muka dan panjang muka harus memenuhi ketentuan. Selain itu ada persyaratan lain seperti : tidak boleh blur, kacamata tidak boleh membayang, muka tidak simetris, sebagian muka terlalu gelap dll
6. Travel itinerary
7. Bukti reservasi hotel selama durasi perjalanan. Sebaiknya memakai jasa booking.com yang bisa dicancell (karena kami memakai itinerary rekayasa).Namun cancellnya setelah visa ditangan ya, katanya sih mereka melakukan pengecekan ke hotelnya.
8. Bank statement selama 3 bulan. Teman saya hanya memakai copy dari print buku tabungan. Karena saya baru pertama kali , disarankan lebih baik memakai juga surat keterangan dari bank sebagai bukti bahwa kita beanr-benar nasabah bank tersebut Tapi mencarinya harus di cabang kita membuka rekening dan memerlukan waktu 3 hari kerja. Karena saya baru membaca info tersebut H-3 sebelum pembuatan visa saya tidak membuatnya. Saya hanya print dari internet banking transaksi 3 bulan terakhir , dengan menyertakan copy halaman pertama buku tabungan yang berisi nama nasabah, cabang dll dan meminta legalisir dari cabang terdekat untuk semua halaman. Dan ternyata tidak masalah. Bank statement ini sangat menentukan keberhasilan pembuatan visa. Untuk amannya setidaknya ada minimal 50 juta di rekening dan transaksi harus normal. Jadi setidaknya uang tersebut sudah mengendap direkening sebelum 3 bulan. Saya memakai rekening payroll agar transaksi in out dari rekening terlihat normal.
9. Surat keterangan dari perusahaan yang menjamin kita adalah pekerja dari perusahaan tersebut, periode absen, siapa yang membayar perjalanan kita, dan garansi bahwa kita akan kembali lagi setelah perjalanan. Surat keterangan ini biasanya perusahaan sudah memiliki format, saya hanya meminta dari HR (harus ada kop perusahaan) dan hanya menginfokan periode travelling saya.English version yaaa.
10. Surat keterangan cuti. Saya hanya print dari web internal perusahaan dengan memakai kertas berkop sama dengan poin 9 dan meminta tanda tangan atasan langsung . Ini juga english version .
11. Certifikate Asuransi perjalanan. Saya memakai axa dan membeli secara online. Asuransi ini sangat penting, bukan hanya untuk kelengkapan visa, namun untuk hal lainnya juga yang akan saya bahas lebih lanjut dikesempatan lain.
12. Copy akte rumah, ini sebagai jaminan bahwa kita memiliki immobile properti dinegara asal jadi pasti akan kembali. Sebenarnya ini hanya untuk kelengkapan dari nomer 9, namun katanya lebih baik disertakan untuk yang pertama aplikasi visa schengen. Copy ini saya cabut kembali karena harus diterjemahkan ke dalam bahasa inggris, toh udah ada surat keterangan dri perusahaan.
13. Tiket pesawat asli.
13. Tiket pesawat asli.
14. Menyiapkan uang tunai untuk pembuatan visa, dalam bentuk rupiah kalo tidak salah senilai 95 euro.
15. Membuat janji temu di website vfs setelah semua dokumen terpenuhi. Karena kami sebagai group, salah satu teman saya yang membuat janji temu untuk kita bertiga.
16. Datang ke vfs global sesuai janji temu tersebut dengan membawa semua dokumen. Kami menggunakan vfs global Jakarta. Prosesnya cepat, saat itu kami bertiga hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam. Itu saja sudah sekaligus menambah kelengkapan yang kurang seperti copy KTP, menerjemahkan KTP,copy passpor kurang lengkap, mengisi form aplikasi yang salah . Petugasnya orang Indonesia asli, sangat ramah dan helpfull. Didalam vfs sendiri ternyata ada tempat fotokopi dan internet, tapi bayar ya.
Pembuatan visa ini memerlukan waktu sekitar 14 hari kerja karena harus dikirim ke kedutaan belanda di Kuala Lumpur. Untuk visa kami, hanya memerlukan waktu 4 hari kerja. Jumat kita serahkan aplikasi di vfs,hari kamis pagi sudah ada email pemberitahuan untuk pengambilan passpor kita divfs. Saat itu pengambilan passpor saya wakilkan keteman dengan menyertakan SIM C asli yang tidak terpakai karena saya sudah tidak punya motor. Dan visa schengen pertama saya akhirnya menempel disalah satu halaman passpor, walapun hanya 2.5 bulan (teman-teman saya 1 tahun karena sudah sering sekali ke berbagai benua) setidaknya saya dapat multiple entri sehingga rencana kami untuk menginjakkan kaki di benua afrika juga bisa terealisasi.
Europe...Africaaa..... I am coming....